Tasya Dijual Ayah Sendiri
Eliza Alex Pantau Kasus Tasya yang Dijual Ayahnya
Ini salah satu tindak kejahatan, akan tetapi kita lihat terlebih dahulu motif yang terjadi atau melatarbelakangi hal ini terjadi.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Polresta Palembang belum berhasil mengungkap kasus penjualan bocah Feni Anastasya alias Tasya (3,5) oleh ayahnya, Feri Septiawan (22). Kasus ini mendapat perhatian Eliza Alex, istri Gubernur Sumsel Alex Noerdin.
Meski sedang berada di luar kota, Eliza tetap memantau perkembangan Tasya. Dia menegaskan, kasus tersebut merupakan suatu perbuatan yang sangat kejam karena seorang ayah yang tega menjual anak kandungnya sendiri.
"Ini salah satu tindak kejahatan, akan tetapi kita lihat terlebih dahulu motif yang terjadi atau melatarbelakangi hal ini terjadi," jelas Eliza, Minggu (30/8).
Apabila kasus ini dilatarbelakangi karena menjual dengan unsur kesengajaan dan ada sindikat yang terlibat, pastinya ini suatu kejahatan yang telah direncanakan.
Akan tetapi apapun motifnya, ujar Eliza, ini sudah merupakan tindak kejahatan. Apalagi dilatarbelakangi juga dengan keadaan rumah tangga yang tidak harmonis.
"Kita akan lihat lebih dalam kasus ini karena saya lagi ada di luar kota," katanya.
Dikatakannya, pihaknya juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait tentang keharmonisan rumah tangga agar terhindar dari hal- hal yang tidak diinginkan seperti ini.
Sementara itu, setelah sebelumnya pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Palembang datang ke Polresta Palembang untuk menjemput bola kasus yang dialami Tasya, pada Senin (31/8) ini, Yuni Rahayu (22), ibu Tasya, akan datang ke kantor KPAID Palembang untuk melaporkan kasus yang dialami oleh anaknya tersebut.
Hal itu di sampaikan oleh ketua KPAID Sumsel, Adi Sangadi saat di konfirmasi Tribun Sumsel, Minggu (30/8) malam.
Menurut Adi, laporan tersebut sangat di perlukan untuk melengkapi berkas-berkas yang akan di butuhkan, dalam penanganan kasus tersebut.
"Kalau kemarin kan kami sistemnya jemput bola dalam kasus ini, karena sifatnya urgent. Kalau ini kami arahkan keluarganya untuk membuat laporan," jelasnya.
Adi mengatakan, dalam kasus ini pihaknya telah melakukan koordinasi baik dengan pihak keluarga maupun dengan pihak keluarga untuk mengungkap kasus perdagangan anak tersebut.
"Kami sudah lakukan upaya-upaya sebisa mungkin untuk mengungkap kasus ini," ungkapnya.
Adi mengatakan, selain dari pihak KPAID Palembang, polisipun terus melakukan pencarian dimana keberadaan Koko Joni, orang yang membeli Tasya. Menurut Adi, di duga Koko Joni tersebut masih bersembunyi ataupun bisa jadi sudah melarikan diri.
Menurut Adi, pengungkapan kasus ini antara pihak KPAID Palembang dengan kepolisian adalah bersifat saling koordinasi, karena yang paling penting menurutnya ialah menemukan keberadaan Tasya.