Mengharukannya Kisah Abdul yang Berjualan Pulpen Demi Beri Makan Anak

Dia terpaksa pergi ke Beirut untuk menyambung hidup dan agar putri yang disayanginya bisa tetap makan.

viral4real
Seorang pria paruh di Beirut, Libanon, menjadi perbicangan hangat setelah fotonya sambil menggendong putrinya di bahu kanannya dan tangan kirinya menggenggam beberapa pucuk pena tersebar di media sosial Twitter. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Seorang pria paruh di Beirut, Libanon, menjadi perbicangan hangat setelah fotonya sambil menggendong putrinya tersebar di media sosial Twitter.

Sementara ia menggendong putrinya di bahu kanannya dan tangan kirinya menggenggam beberapa pucuk pulpen .

Dilansir Viral4real, Sabtu (29/8/2015), lelaki yang diketahui bernama Abdul ini merupakan berasal dari kamp pengungsian Yarmuk di Damaskus, Suriah.

Dia terpaksa pergi ke Beirut untuk menyambung hidup dan agar putri yang disayanginya bisa tetap makan.

Awalnya identitasnya tak diketahui banyak orang, orang hanya tahu kalau Abdul adalah seorang pria penjual pulpen.

Ia menjajakan pulpennya di jalanan Beirut sambil menggendong putrinya.

Hari itu, seorang aktivitis setempat bernama Gissur Simonarson mencoba mendokumentasikan kegiatan Abdul tanpa sepengetahuannya.

Dalam pengamatannya tersebut, Gissur terenyuh melihat perjuangan Abdul yang tak hentinya menawarkan pena di tangannya meski banyak yang mengabaikannya.

Dia menawarkan pena itu kepada orang yang lewat di depannya.

Abdul terus berharap ada seseorang bermurah hari membeli dagangannya.

Usai melakukan dokumentasi dan pengamatan secara diam-diam, Gissur kemudian mengunggah foto tersebut ke Twitter.

Ia lalu membuat tagar #BuyPens dan meminta netizen untuk membantu Abdul.

Gissur yang yang awalnya tak mengetahui pria paruh baya tersebut, akhirnya tahu soal identitasnya.

Sekitar 30 menit setelah foto hasil pengamatannya diunggahnya ke Twitter seseorang mengontak Gissur.

Orang itu memberitahu Gissur, dia kerap melihat Abdul di sekitar rumahnya.

Dan dalam 24 jam, identitas pria tersebut terlacak dan dia adalah Abdul, ayah dua anak yang berasal dari Damaskus.

Mengetahui identitas Abdul, Gissur kemudian membuat laman sumbangan di dunia maya untuk membantu meringankan beban Abdul.

Dengan itu, Gissur berniat membantu keluarga Abdul untuk memulai hidup baru.

Hal yang menakjubkan terjadi, dalam 30 menit pertama setelah laman tersebut aktif, Gissur mendapat sumbangan mencapai 5.000 dolar, setara Rp 70 juta.

Dan dalam tiga jam telah mencapai 17.000 dolar, setara Rp 238 juta.

Gissur berharap sumbangan tersebut akan semakin meningkat.

Uang itu akan langsung dia berikan kepada Abdul.

"Mari memastikan Abdul dan Reem benar-benar memulai kehidupan baru mereka yang hebat."

"Seluruh sumbangan tentu akan langsung diberikan kepada mereka," ungkap Gissur.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved