El Nino Saat Ini Diprediksi Paling Buruk dalam Sejarah sejak 1950

Fenomena El Nino yang terjadi beberapa waktu terakhir ini diperkirakan akan menjadi yang terburuk sejak 65 tahun terakhir

TRIBUNSUMSEL.COM/M A FAJRI
Seorang Buruh tani saat berada di sawah yang terletak di Jalan Musi II Keramasan Palembang, Rabu (8/10/2014). Kekeringan lahan persawahan akibat musim kemarau ini mengakibatkan petani gagal panen dan tidak bisa bercocok tanam 

TRIBUNSUMSEL.COM - Fenomena El Nino yang terjadi beberapa waktu terakhir ini diperkirakan akan menjadi yang terburuk sejak 65 tahun terakhir. Hal itu diperkirakan oleh ilmuwan dari Pemerintah Amerika Serikat dan Australia pada Kamis (13/8/2015).

Tanda kehadiran El Nino salah satunya dengan suhu muka air laut yang menghangat di wilayah khatulistiwa, akibatnya akan ada fenomena hujan deras yang tidak biasa di beberapa wilayah di dunia.

Tahun ini, El Nino mulai muncul pada Maret dan diprediksikan akan berlangsung selama satu tahun. Pemerintah Australia bahkan sudah memrediksikan El Nino akan bertambah kuat dan berdampak.

"Trennya, EL Nino akan terus berlanjut," kata Mike Halpert, Wakil Direktur Badan Kelautan dan Prediksi Cuaca Australia dalam percakapan dengan pejabat AS terkait prediksi cuaca.

"Apa yang terjadi saat ini, El Nino yang kita rasakan sekarang dan seterusnya ini akan menjadi yang paling kuat dalam sejarah sejak tahun 1950," kata Halpert.

Halpert beralasan, selama beberapa bulan ini ia menemukan adanya kenaikan suhu muka air laut di beberapa wilayah khatulistiwa di Samudera Pasifik. "Potensi kenaikannya bisa mencapai dua derajat celcius di atas normal, yakni 3,6 derajat fahrenheit di atas normal. Angka ini terjadi tiga kali sejak 65 tahun terakhir."

Kenaikan suhu itu sebelumnya terjadi pada tahun 1972-9173 dan 1997-1998. El Nino yang terjadi lima tahun lalu mengakibatkan kekeringan di Asia Tenggara, Australia, Filipina, dan Ekuador, badai salju terjadi di AS dan gelombang panas di Brasil serta banjir di Meksiko.

Sumber: Kompas
Tags
El Nino
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved