Zao An

Asal Usul Raja Monyet

Beberapa waktu yang lalu, stasiun televisi menayangkan program serial “Kera Sakti”. Film ini cukup menarik hati pemirsa di Nusantara ini

Penulis: Henky Honggo |
Asal Usul Sun Wu Kong 

TRIBUNSUMSEL.COM - Beberapa waktu yang lalu, stasiun televisi menayangkan program serial “Kera Sakti”. Film ini cukup menarik hati pemirsa di Nusantara ini. Kisah tentang Kera Sakti ini berasal dari negeri tirai bambu, dan menjadi legenda yang dibuat film serial dalam beberapa versi. Cerita Kera Sakti ini dengan tokoh kera yang bernama asli Sun Wu Kong (孫悟空 sūn wù kōng) yang lahir di Hua Guo Shan (花果山 huā guǒ shān), sebuah gunung yang berisi buah dan bunga.

Menurut kepercayaan, Sun Wu Kong ini muncul dari sebuah batu yang menerima saripati matahari dan bulan yang sudah ada sejak ribuan tahun. Setelah dewasa Sun Wu Kong tinggal bersama kawanannya di gua Shui Lian Dong (水帘洞 shuǐ lián dòng) dan ada air terjun di dalamnya. Sun Wu Kong akhirnya diangkat menjadi pemimpin dari semua monyet yang ada di dalam gua tersebut. Gelar  yang diberikan untuk Sun Wu Kong adalah Raja Monyet Gagah. Sun Wu Kong sendiri berkelana untuk mencari cara untuk mencapai keabadian. Akhirnya Sun Wu Kong menjadi pengikut Boddhi dan mempelajari budi pekerti manusia. Awalnya Sun Wu Kong tidak mau diterima Boddhi menjadi pengikutnya, karena wujudnya bukan manusia. Tapi dengan ketekunan Sun Wu Kong, akhirnya Boddhi menerimanya dengan memberikan nama resmi. Nama Sun Wu Kong adalah pemberian Boddhi.

Seiring perjalanan waktu, Sun Wu Kong yang cerdas menjadi kesayangan Boddhi. Berbagai ilmu diajarkan kepada Sun Wu Kong, termasuk perubahan bentuk yang dikenal dengan “72 perubahan”. Selain itu juga Sun Wu Kong belajar berjalan di atas awan, juga dapat mengubah bulunya menjadi makhluk hidup bahkan menjadi dirinya. Akibat dari Sun Wu Kong menguasai berbagai macam ilmu, muncul sifat sombong, bahkan angkuh dengan yang lainnya. Akhirnya Boddhi melihat kondisi seperti ini tidak baik, Boddhi mengusir Sun Wu Kong dari kuilnya. Sebelum keluar, Sun Wu Kong berjanji tidak akan mengatakan kepada siapa pun, dari mana dapatnya ilmu yang dikuasai itu.

Sun Wu Kong menjadi salah satu siluman yang paling berpengaruh, dan dengan mendapatkan senjata tongkat emas yang dapat berubah ukuran. Tongkat emas tersebut didapat dari Raja Naga Laut Timur dari hasil pertempuran dengan empat wilayah raja naga laut. Sun Wu Kong juga mendapat baju zirah, topi bulu burung phoenix, serta sepatu untuk dapat berjalan di atas awan. Kesaktian Sun Wu Kong tidak hanya sampai di situ, bahkan petugas neraka pun dapat dibuat terkecoh olehnya sehingga tidak dapat mencabut nyawanya.

Cerita ini pun sampai ke langit, Kaisar Giok kemudian memberikan Sun Wu Kong jabatan di kalangan dewa. Ternyata jabatan yang diberikan adalah pengurus kandang kuda surga untuk menjaga kuda. Ini membuat Sun Wu Kong kecewa dan marah. Akhirnya mencoba untuk memberontak saat tidak diundang dalam perjamuan kerajaan langit. Sun Wu Kong mencuri dan memporakporandakan buah persik sebagai lambang keabadian, pil panjang umur dimakannya, serta minum anggur kaisar langit. Sun Wu Kong pun membunuh tentara surga lebih dari 100.000 tentara, untuk membuktikan sebagai tandingan dewa Er Lang yang dikenal sebagai jendral langit yang tangguh.

Perjalanan Ke Barat

Namun akhirnya, Sun Wu Kong berhasil ditangkap dan dikurung di tungku Ba Gua Lao Tzu dan dibakar dengan api mediasi yang panas. Pada hari ke 49, tungku meledak dan Sun Wu Kong melompat keluar, dan hasilnya pun menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Semua cara yang dilakukan oleh kaisar langit gagal, dan meminta Buddha untuk menangkapnya. Dengan telapak Buddha, Sun Wu Kong terkurung di gunung selama lima abad.

Setelah lima abad kemudian, Sun Wu Kong meminta dibebaskan dan mengikuti Xuan Zang (seorang peziarah dari Dinasti Tang) untuk melakukan perjalanan ke India mengambil sutra agama Buddha. Oleh Dewi Guan Yin, Xuan Zang diberikan bandana ajaib untuk Sun Wu Kong sebagai hadiah, dan setelah Sun Wu Kong memakainya, bandana tersebut tidak bisa dilepas. Sepanjang perjalanan, jika Sun Wu Kong ada melakukan kesalahan, maka Xuan Zang akan membaca mantra khusus sehingga kepala Sun Wu Kong akan mengalamai kesakitan.

Sepanjang perjalanan ke barat, Sun Wu Kong juga disertai oleh Zhu Ba Jie dan Sha Wu Jing serta kuda sami yang merupakan putra raja naga. Sepanjang perjalanan ke barat, rombongan Xuan Zang banyak mengalami gangguan oleh para makhluk gaib. Alasannya adalah apabila memakan daging Xuan Zang, maka hidup akan kekal selamanya. Sun Wu Kong yang menjadi pelindung selama perjalanan dari awal sampai akhirnya kembali ke tanah Tiongkok. Karena Sun Wu Kong menjalankan misi dengan baik, menjunjung tinggi kesetiaan, maka dikaruniai Kebuddhaan. (henky honggo)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved