BIN Bakal Rekrut Sarjana Jadi Anggota Intelijen

Kepala BIN Marciano Norman tidak merinci mengenai penggunaan serta besaran anggaran lembaga intelejen tersebut. Tetapi, ia menuturkan anggaran

WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Plt Kapolri Komjen Badrodin Haiti, Panglima TNI, Panglima TNI Jenderal TNI Dr Moeldoko, Kepala BIN Marciano Norman sebelum Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (19/1/2014). Sidang Paripurna yang di pimpin oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden, Jusuf Kalla ini membahas RAPBN 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Komisi I DPR menggelar rapat kerja (raker) dengan pejabat Badan Intelejen Negara (BIN).

Rapat membahas mengenai anggaran BIN.

Kepala BIN Marciano Norman tidak merinci mengenai penggunaan serta besaran anggaran lembaga intelejen tersebut. Tetapi, ia menuturkan anggaran digunakan untuk seluruh kegiatan BIN.

Salah satunya untuk pembinaan sumber daya intelejen dalam institusinya tersebut. BIN akan merekrut sarjana untuk dididik sebagai anggota intelejen. "SDM merupakan hal penting yang menjadi prioritas peningkatan melalui rekrutmen mahasiswa di Sekolah Intelijen Negara dan rekrutmen sarjana untuk anggota intelijen," kata Marciano di Gedung DPR, Jakarta, Senin (15/6/2015).

Hal itu diperlukan untuk memenuhi personil BIN di seluruh Indonesia. Ia juga total penyerapan anggaran institusinya hingga akhir Mei 2015 sebesar 42 persen dari total alokasi anggaran 2015 senilai Rp2,6 triliun. "Realisasi anggaran hingga bulan keenam 2015 adalah 42 persen, dan angka itu baik," imbuhnya.

Dalam rapat tersebut, Marciano membantah membahas mengenai penggantinya Sutiyoso. Ia menuturkan Rapat Kerja antara BIN dengan Komisi I DPR RI membicarakan rencana anggaran 2015 dan sejauh mana penyerapannya. "Lalu perencanaan anggaran 2016 yang dibutuhkan BIN juga sudah kami sampaikan kepada Komisi I DPR RI sebagai mitra BIN," katanya.

Sementara, Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq mengatakan alokasi anggaran BIN di 2015 senilai Rp2,6 triliun dan hingga saat ini realisasinya sebesar 42 persen. Realisasi sebesar 42 persen adalah tinggi," katanya.

Kepala BIN Marciano Normandalam Raker itu, kata Politikus PKS itu juga menjelaskan pagu anggaran indikatif BIN di tahun 2016 senilai Rp2,01 triliun.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved