Zao An
Mitos dalam Pemilihan Rumah
Beberapa waktu yang lalu, Zao An pernah mengupas tentang tabu dalam penempatan barang di dalam rumah
TRIBUNSUMSEL.COM - Beberapa waktu yang lalu, Zao An pernah mengupas tentang tabu dalam penempatan barang di dalam rumah. Pada edisi hari ini, Zao An kembali membahas hal tabu, namun kali ini bercerita tentang pemilihan posisi rumah. Banyak sekali kepercayaan orang dahulu, sehingga muncul banyak sekali pantangan dalam melakukan suatu hal termasuk mencari hunian atau tempat tinggal. Percaya atau tidak tentang pantangan atau tabu dalam pencarian area untuk rumah ini tergantung dari pribadi masing-masing.
Rumah Bentuk Botol
Harapan menjadi orang yang sukses adalah impian dari setiap insan di dunia ini. Mimpi yang menjadi kenyataan adalah hal yang selalu ditunggu-tunggu termasuk mempunyai rumah atau tempat tinggal yang nyaman. Untuk pencarian lokasi rumah, ada beberapa orang yang lebih suka menempati tanah yang unik bentuknya. Memang kadang pemiliknya merasa tampil beda, namun secara tidak sadar, rumah ini adalah awal dari sebuah kebangkrutan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, misalnya tanah yang lebar di bagian depan dan sempit di bagian belakang. Tanah seperti ini menyebabkan pemiliknya akan mendapat kesulitan dalam kekayaan dan lambat laun akan merasakan kekurangan. Ada kepercayaan bahwa akan ada masalah dalam proses pencarian finansial hidupnya. Sebaiknya, mencari tanah yang kelak akan dibangun rumah, sebaiknya kondisi lebar di bagian belakang. Bentuk yang seperti ini dipercaya akan mendatangkan kemakmuran dan kekayaan bagi penghuninya. Namun, apabila tidak didukung oleh kerja keras dan usaha, niscaya hal ini akan terealisasi.
Cari Rumah
Ada naluri yang akan mengantar pada saat hunting rumah baru. Ajaklah anak kecil atau balita, karena anak-anak mempunyai naluri yang tajam. Pada saat memasuki rumah yang akan “dibeli”, akan dapat melihat raut muka dari anak-anak tersebut, gembira atau tidak. Apabila tidak ada anak-anak, cobalah dengan cara lain, misalnya menatap pintu gerbang rumah dari jarak tertentu. Lakukan dengan menutup mata, bersikap santai, tarik nafas dalam dalam dan pelan, apabila tidak ada kesulitan, maka rumah tersebut dapat dibeli oleh calon pemiliknya. Feng shui tentang rumah memang jangan dipandang remeh, karena ini dapat menyelaraskan energi yang dapat menumbuhkan tindakan oleh pemiliknya, sehingga dapat mendatangkan kemakmuran.
Jalan Buntu
Semua orang pasti pernah melihat rumah kosong yang ditutupi oleh rumput liar dan kotor. Secara feng shui mungkin rumah tersebut kurang baik, sehingga tidak ada yang mau menempatinya. Bagaimana tipe rumah yang digolongkan kurang baik ? Pertama, rumah yang dibangun pada ujung jalan sempit dan buntu. Rumah dalam kondisi seperti ini dipercaya bahwa penghuninya akan bangkrut.
Ada kepercayaan bahwa ada jalan besar di depan rumah dan tidak ada jalan di belakang rumah, maka keluarga yang tinggal di rumah tersebut tidak akan harmonis. Mengapa bisa demikian ? Menurut pemikiran orang dulu, jika suami istri sedang bertengkar, maka suami dan istri akan keluar dengan pintu yang berbeda untuk introspeksi diri. Apabila rumah hanya mempunyai satu jalan keluar, maka suami istri yang sedang tidak harmonis, akan bertemu di pintu yang sama dan kemungkinan akan terjadi pertengkaran yang lebih hebat lagi.
Posisi rumah “tusuk sate” juga menjadi hal yang tabu di kalangan tertentu. Dahulu kala, sebagai musuh, paling suka “menyerang” rumah dalam kondisi tusuk sate. Penghuni rumah seperti ini biasanya menerima semua hembusan “angin”, karena tiupan yang begitu kuat sehingga mudah untuk masuk ke rumah. Mungkin penghuni rumah akan terhindar dari bencana ini, tapi tidak dapat luput dari kecelakaan. Tikungan yang ada membuat pengemudi dengan mudah menabrak pagar rumah. Adanya situasi yang sempit dan jalan lurus di depan rumah, maka masalah pun semakin sering dialami.
Lengkung Jalan
Di setiap kota besar biasanya ada jalan layang, secara transportasi, ini memang sangat membantu masyarakat. Namun secara kepercayaan, jalan layang yang melengkung dapat mengakibatkan turunnya finansial bagi rumah yang berada di sekelilingnya. Selain itu juga mengakibatkan jumlah kecelakaan yang tinggi. Jika pintu gerbang rumah menghadap ke jalan yang melengkung dan secara jelas dapat dilihat dari dalam rumah, maka hal ini pun dipercaya akan membuat anak kehilangan orang tua, atau istri yang kehilangan suami dan sebaliknya.
Simpang Empat Jalan
Posisi rumah yang berada di perempatan jalan kurang diminati, karena dipercaya akan mengalami kesulitan finansial. Perempatan jalan tersebut berada di arah barat daya, maka ini juga akan membuat pasangan bercerai, sulit untuk berkomunikasi. Jika perempatan jalan berada di barat laut, maka penghuni rumah akan terkena penyakit. Hal tabu yang paling dipermasalahkan adalah jalan utama langsung berada di depan pintu gerbang, ini akan mengakibatkan hubungan yang retak antar saudara kandung, kecelakaan dan kesehatan yang terganggu.
Untuk kawasan bisnis, area segitiga di perempatan adalah tempat yang paling disukai, karena ini sangat berdampak positif bagi orang yang melintasi jalan tersebut. Tempat usaha akan ramai dikunjungi dan banyak pelanggan yang bertransaksi. (henky honggo)