Opini

Begal Semakin Beringas

Jika keterbatasan jumlah aparat menjadi faktor penghambat penegakkan hukum karena adanya kondisi yang tidak ideal antara jumlah masyarakat dan polisi,

zoom-inlihat foto Begal Semakin Beringas
TRIBUNSUMSEL.COM
Icon Tribunsumsel.com

TRIBUNSUMSEL.COM - Jika keterbatasan jumlah aparat menjadi faktor penghambat penegakkan hukum karena adanya kondisi yang tidak ideal antara jumlah masyarakat dan polisi, maka untuk mengatasi pembegalan dapat dilakukan operasi gabungan antara TNI dan POLRI untuk menciptakan rasa aman warga masyarakat.

Hampir setiap hari kasus begal merajalela di seluruh tanah air.Seperti kasus yang terjadi baru-baru ini, Seorang pengendara sepeda motor di Jalan Raya Bogor tewas di tangan kawanan begal. Korban yang diketahui bernama Rahmat (55), tewas akibat sejumlah luka yang dialaminya.

Kanit Reskrim Polsek Ciracas AKP Jupriono mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu sekitar pukul 18.30 WIB. Rahmat yang sedang mengendarai sepeda motornya, tiba-tiba dipepet 4 orang yang mengendarai 2 sepeda motor.

"Berdasarkan keterangan saksi , korban saat itu sedang mengendarai sepeda motor dipepet 2 sepeda motor 4 orang. Korban lalu dibacok.

Akibatnya, Rahmat langsung terjatuh di pinggir jalan. Tas miliknya juga berhasil dibawa kabur kawanan begundal itu. Rahmat pun tewas akibat sejumlah luka yang dialaminya.

"Korban mengalami luka tembak pada pinggang kiri dan luka bacok pada lengan kiri dan meninggal dunia.Itu salah satu contoh kasus begal.Ternyata pengertian begal yang ditakuti warga masyarakat kalau ditinjau dari Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti perbuatan merampas paksa yang terjadi di jalan.

Di Palembang, baru-baru ini suami istri meninggal saat menjadi korban begal di lokasi sekitar Danau Tanah Mas. Mereka dihadang, lalu motor dirampas. Suami istri ini sempat melawan, sehingga dengan tega hati, pelaku begal menghabisi nyawa keduanya.
Pembegalan biasanya terjadi di daerah-daerah rawan kejahatan yang sepi tetapi sering juga terjadi ditempat keramaian.Pembegalan dilakukan dengan modus dengan cara menghentikan motor korban lalu mengancam dengan senjata tajam atau senjata api.Jika korban tidak memberikan hartanya, begal tidak segan-segan menghabisi nyawa korban.

Faktor Pendorong
Menurut Psikolog forensik Reza Indragiri kasus pembegalan yang selalu menjadi teror masyarakat disebabkan oleh faktor kemiskinan , faktor keluarga yang kurang harmonis,dan faktor narkoba

Realita kehidupan yang serba susah seperti sekarang ini menjadikan seseorang yang lemah imannya akan mudah melakukan apa saja untuk bertahan hidup. Karena kesempitan ekonomi yang dialami seseorang akan mampu bertindak kejam untuk mendapat uang. Meski seseorang bisa mendapat uang dari bekerja namun tidak sedikit orang yang susah mendapat pekerjaan yang layak pada zaman sekarang apalagi bila hanya memiliki taraf pendidikan yang rendah.

Pelaku begal juga bisa terjadi dari lingkungan keluarga yang kurang harmonis . Tidak bisa dipungkiri bahwa pergaulan yang tidak baik akan memberikan pengaruh buruk bagi si pelaku. Minimnya penjagaan dari keluarga mengenai pengawasan terhadap pergaulan si pelaku sehingga pelaku melakukan begal. Pelaku begal juga dapat dipengaruhi oleh narkoba.Pelaku yang sudah terbuai dan kecanduan narkoba akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan barang haram termasuk melakukan pembegalan

Lain lagi pendapat Susanto, Komisi Perlindungan Anak Indonesia pelaku begal yang umummya dilakukan remaja dipengaruhi faktor lingkungan dan teman sebaya. Anak yang selalu berinteraksi dengan lingkungan sosial yang terbiasa melakukan kekerasan akan permisif dengan melakukan tindak kekerasan..Selain itu disebabkan cara berpikir remaja yang serba instan dalam menginginkan sesuatu.Hal ini karena dampak pola pikir serba instan ,dan tidak menutup kemungkinan juga dampak dari tontonan dan videogame yang bersifat kekerasan.Sehingga remaja menganggap kekerasan hal yang biasa.

Tips menghindar Begal

1. Jika ingin berpergian jauh, kenali medan yang akan dilalui. Kalau masih awam, lewat jalan utama yang cukup ramai atau ambil jalur paling dekat tapi sudah paham kondisi di jalur yang dilewati.

2. Hindari melewati jalan sepi sekalipun dalam keadaan terpaksa. Apalagi jika dilakukan malam hari, hal tersebut menjadi makin rawan kejahatan.

2. Bekali diri Anda dengan berbagai atribut keselamatan bekendara seperti helm, jaket, hingga body protector. Berpakaian ala klub motor mungkin bisa mengurungkan niat pelaku begal untuk melakukan aksi. Jika perlu, bawa alat strum kejut untuk menjaga diri saat ada serangan yang tidak diharapkan.

3. Tidak dianjurkan keluar malam mulai dari pukul 23.00 hingga 04.00 pagi. Ini adalah waktu rawan aksi pembegalan.

4. Dalam keadaan mencurigakan atau pelaku begal menghimpit kendaraan Anda, jangan langsung berhenti mendadak. Pakai kaki Anda yang mendorong motor pelaku sekuat mungkin, lalu kabur dengan keadaan motor tetap terkendali. Segera cari tempat ramai atau nyalakan klakson untuk memancing perhatian warga setempat.

5. Kalau pelaku membawa pistol atau senjata tajam, mungkin perlu pikirkan keselamatan Anda. Boleh jadi memberikan harta yang Anda punyai saat itu menjadi solusi. Tapi Anda mesti aktif dengan mengenali ciri-ciri pelaku, termasuk nomor polisi kendaraannya, untuk nantinya Anda laporkan kepada polisi.

Perlu Diatasi Serius
Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi begal yang semakin beringas adalah melakukan razia-razia di tempat rawan kejahatan. Melakukan penyamaran untuk menindak pelaku begal,pihak kepolisian dapat bekerja sama dengan warga masyarakat dalam menindak pelaku begal, dapat juga melakukan siskamling atau ronda malam, dan menindak tegas pelaku pembegalan jika tertangkap sehingga jangan sampai memancing emosi masyarakat bersifat anarkhis.
Jika keterbatasan jumlah aparat menjadi faktor penghambat penegakkan hukum karena adanya kondisi yang tidak ideal antara jumlah masyarakat dan polisi, maka untuk mengatasi pembegalan dapat dilakukan operasi gabungan antara TNI dan POLRI untuk menciptakan rasa aman warga masyarakat.
Hanya saja posisi TNI mem-back up sedangkan untuk proses penyelidikan tetap dilakukan POLRI. Yang diperlukan lagi selain itu konsistensi oleh penegak hukum. Yakinlah jika razia sudah dilakukan secara rutin dan konsistensi dipastikan paling tidak angka kriminal khususnya pembegalan akan menurun.

OLEH: RATNA SARI DEWI
GURU SMA XAVERIUS 2

Tags
Opini
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved