Hilang Sebulan Lebih, Arif Mengaku Liburan ke Turki dan Bantah Ikut ISIS
"ISIS saja saya ini baru dengar. Kalau mau pergi mencari rejeki atau liburan ya kasih kabar. Jangan langsung menghilang. Arif itu harapan saya
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Jumat (10/4) malam. Betapa terkejutnya Daris (62) warga Jalan Setia No 736 RT 10 RW 04 Kelurahan Talang Bubuk Kecamatan Seberang Ulu 2 ini ketika pintu rumahnya diketok oleh seseorang.
Setelah pintu terbuka, ternyata yang mengetok pintu rumahnya itu adalah putra bungsu yakni, Arif Priandani (28) yang dikabarkan menghilang sejak 26 Februari 2015.
Mengetahui hal itu, Daris lalu memeluk erat putra yang menjadi tulang punggung keluarganya itu. Iapun kala itu sempat terharu dan meneteskan air mata.
"Saya tidak menyangka, dia pulang. Tapi sedikit pangling, karena jenggotnya yang sudah dipotong. Arif lebih ganteng kayak itu," ujar Daris saat ditemui d ikediamannya, Minggu (12/4) siang.
Daris mengaku, batinnya memang kuat mengatakan, bahwa Arif akan kembali ke rumah. "Ibunya beberapa hari yang lalu memang pernah bermimpi, Arif bakal pulang, dan alhamdulilah memang benar mimpi ibunya," jelasnya.
Menurut Daris, Arif mengaku memang berangkat ke Turki.
Akan tetapi buka untuk bergabung dan menjadi anggota Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Arif mengaku pergi ke Turki hanya untuk berlibur. Sudah lama Arif bercita-cita untuk pergi ke Turki.
"Sudah saya marahi. Saya juga terkejut, alangka jauhnya Arif pergi liburan sampai ke Turki," keluhnya.
Apapun alasannya, namun pada intinya Daris tetap berbahagia, lantaran Arif sudah kembali kerumah. Menurut Daris, dari awal ia memang sudah tak yakin, bila anaknya itu terlibat dalam ISIS.
"ISIS saja saya ini baru dengar. Kalau mau pergi mencari rejeki atau liburan ya kasih kabar. Jangan langsung menghilang. Arif itu harapan saya satu-satunya," keluhnya.
Setelah kejadian ini, Daris mengaku tak akan khawatir lagi bila Arif menghilang. Karena dalam batinnya, Daris yakin Arif tak akan pergi.
"Arif ngaku menyesal dan kapok. Ia tidak akan pergi lari. Ia juga sudah minta maaf karena menyusahkan orang tua. Hari selasa disuruh ngadep, sambil mengambil barang-barang Arif, termasuk laptopnya," katanya.
Sementara Arif mengatakan ia pergi hanya untuk berjalan-jalan ke Turki. Namun sialnya, ketika hendak pulang ia malah ketinggalan pesawat.
Sehingga ia terlantar di Turki. Arif yang saat itu kehabisan uang, hanya mampu menunggu waktu dideportasi dan pulang secara gratisan.
“Saya tidak ikut ISIS. Saya hanya liburan saja ke Turki,” kata Arif singkat.