Menjaga Miss V dengan Pakaian Dalam yang Bersih
Jika peradangan itu dibiarkan saja, akan menimbulkan komplikasi. Peradangan itu akan naik ke serviks, uteri, dan ovarium.
"Baunya memang enak, kayak jamu itu. Sabunnya tidak berbusa," kata warga Pakjo itu.
Namun, setelah selesai kuliah, ia berganti menggunakan pembersih yang cair.
"Teman saya balik kampung jadi tidak jualan sabun lagi. Makanya pakai yang cair," ujarnya.
Vina mengaku, menggunakan cairan itu dua kali sehari ketika mandi. Ibu satu anak itu mengatakan, akan aneh rasanya jika ia hanya membasuh miss v dengan air biasa.
"Sampai saat ini tidak ada keluhan sama sekali. Saya juga pilih produk yang bahan alami," ujarnya.
Hal yang sama diungkapkan Denaya (36). "Jadi keset dan wangi kalau pakai cairan itu," kata wanita yang ramputnya diikat itu.
Denaya mengaku baru beberapa tahun terakhir menggunakan pembersih vagina.
"Saya sudah berumah tangga. Sudah jadi kewajiban kalau untuk urusan merawat bagian wanita," katanya.
Awalnya suami protes, karena takut ada efek sampingnya. Namun, Denaya berhasil meyakinkan, produk yang ia pakai sudah terkenal.
"Jadi ya semoga aman. Sampai sekarang, tidak ada masalah," ujar ibu beranak dua ini.
Sementara Fika (21) menggunakan cairan pembersih vagina, yang dibeli melalui on line shop.
"Saya suka pilih aroma buah. Stroberi, apel, anggur, melon, jeruk, banyaklah. Soalnya jadi seger aja gitu," ujar mahasiswi Jurusan Akuntansi itu.
Fika sudah menjadi pelanggan tetap di salah satu toko online. Ia mengenal cairan itu, sejak awal masuk kuliah.
"Iseng searching aja, produk kecantikan. Terus lihat ada cairan pembersih vagina aroma buah. Saya coba beli satu," ujar wanita berambut sebahu itu. (Maria Asrining Pinanti)