BBM NAIK
BBM Naik, Nelayan Kurangi Intensitas Melaut
Kami terpaksa mencari BBM dari tempat lain yang harga jual eceran Rp 10 ribu per liter.
TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang diberlakukan pemerintah memberikan dampak terhadap aktivitas para nelayan di wilayah Kabupaten Banyuasin. Satu diantaranya nelayan di Desa Teluk Betung Kecamatan Pulau Rimau bahkan terpaksa mengurangi jumlah pembelian BBM sehingga otomatis mengurangi wilayah operasi pencarian ikan.
"Kami sangat terpukul kenaikan BBM, bahkan para nelayan dan pengusaha angkutan sungai di wilayah kami terpaksa mengurangi pembelian BBM karena khawatir akan mengalami kerugian," ungkap Kepala Desa Teluk Betung Kecamatan Pulau Rimau, Hairul Haris dikonfirmasi Tribun, Selasa (25/11).
Ia mengungkapkan harga jual eceran BBM di wilayahnya yang mencapai Rp 10 ribu untuk premium dan Rp 9 ribu per liter untuk solar semakin membuat para nelayan terpukul. Apalagi biaya produksi atau modal untuk mencari ikan menjadi semakin tinggi dan mengurangi pendapatan para nelayan.
Pihaknya berharap pemerintah melalui dinas terkait dapat mengusahakan stasiun pengisian bahan bakar khusus nelayan sehingga para nelayan mendapatkan harga BBM dengan harga standar. Sehingga aktivitas nelayan dan jasa pengangkutan di wilayah Kecamatan Pulau Rimau dapat berjalan baik dan kembali membuat aktivitas pencarian ikan menjadi semakin menggeliat.
Senada, nelayan asal Desa Marga Sungsang, Trides (36) mengungkapkan kenaikan harga cukup berdampak pada aktivitas nelayan. Aktivitas nelayan yang selama ini dapat dilakukan hingga empat kali sepekan menjadi dua kali sepekan.
"Aktivitas melaut terkena dampak naiknya harga jual BBM, terlebih kondisi alam yang saat ini sedang kurang baik sehingga tangkapan ikan berkurang," tegasnya.
Ia menyampaikan meskipun ada SPBU khusus nelayan di kawasan Sungsang namun sistem kuota pembelian yang diberlakukan membuat para nelayan menjadi terhambat karena kuota yang disediakan tidak sesuai kebutuhan para nelayan.
" Sistem kuota yang diberikan cukup disayangkan, karena kami terpaksa mencari BBM dari tempat lain yang harga jual eceran Rp 10 ribu per liter," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Kosarudin menegaskan terkait keluhan para nelayan mengenaI harga BBM pihaknya tengah berkoodinasi dengan Dinas Koperasi Perindustrian, Perdagangan dan UKM.
"Kami tengah berkoordinasi dengan dinas terkait dan mudah mudahan ada solusi terkait keluhan para nelayan tersebut," kata Kosarudin.
Ia menyampaikan sejauh ini terdapat dua SPBU khusus nelayan yang melayani ratusan nelayan. Sistem kuota diberlakukan agar seluruh nelayan dan pengusaha jasa angkutan barang dan penumpang dapat mendapatkan BBM tersebut. (jhn)