29 Ton Minyak Selundupan Diamankan
Ikut diamankan pula satu buah mobil tangki tronton dengan nopol B 9620 BL yang bermuatan 28 ton minyak mentah kotor.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sat Sabhara Polresta Palembang yang sedang melakukan patroli rutin di kawasan Jalan Soekarno Hatta, curiga saat sebuah pick up dengan nopol BG 9004 BA melintas. Mobil yang seperti keberatan muatan itu lalu diberhentikan dan diperiksa oleh petugas kepolisian yang dipimpin oleh Kanit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan, dan Patroli Sabhara, Iptu M. Aidil Fitri SH MM.
"Kita sedang patroli. Melihat mobil itu seperti keberatan muatan. Saat diperiksa ditemui minyak tanah yang seberat kurang lebih 1 ton, tidak memiliki keterangan yang lengkap," jelasnya.
Bahkan, dalam razia itu, tak hanya minyak tanah itu yang diamankan. Ikut diamankan pula satu buah mobil tangki tronton dengan nopol B 9620 BL yang bermuatan 28 ton minyak mentah kotor.
"Di saat yang tidak jauh berbeda juga kita berhasil mengamankan 28 ton minyak tersebut," jelasnya.
Aidil menjelaskan, setelah berhasil mengamankan para pelaku yang melanggar undang-undang migas ini. Akan diserahkan ke pada unit Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) dan akan dilanjutkan oleh reskrim.
"Saat ini kita sudah berhasil mengamankan pelakunya, kita serahkan kepetugas yang berwenang," jelasnya.
Sementara Kanit Pidana Khusus Sat Reskrim Polresta Palembang, Ipda Rendra Aditya mengatakan penangkapan minyak mentah saat ini sudah diterima, dan saat ini sedang dalam pemeriksaan yang lebih lanjut.
"Saat ini tersangka dan barang bukti sudah diamankan. Kita mintai keterangan pelaku untuk proses yang lebih lanjut," tegasnya.
Sedangkan Sopir pick up Chandra (28) warga Desa Dejabo Kecamatan Sungai Pinang mengatakan, minyak tanah ini diambilnya dari penjual yang ada di Babat Toman dan akan dibawa ke daerah Belitang, OKU Timur. "Saya beli per drum pak, dan saya masukan ke dalam jeriken-jeriken," jelasnya.
Chandra menambahkan, 1 drum tersebut dibelinya dengan harga Rp 850 ribu. Namun dia dapat menjualnya kembali dengan harga Rp 1,1 juta. Dia sendiri mengaku sudah sebulan terakhir menjalankan profesinya ini.
"Saya beli dengan warga disekitar sana, saya tidak tahu mereka dapat dari mana minyak itu. Seminggu sekalilah saya mengambil barang dan dijual kembali," ujarnya.
Sementara sopir Kanik ,warga Bogor mengatakan, minyak mentah tersebut diambilnya dari desa Sekayu dan akan dibawanya ke daerah Tangerang. "Baru sekali ini pak nganter minyak ini, saya cuma disuruh," ungkapnya.(mg13)
.jpg)
