EKSKLUSIF: Gara-gara Obrolan di Medsos Nyawa Rini Terselamatkan

Peran media sosial dalam kehidupan memang besar. Hanya dari obrolan para akun yang bertujuan untuk menggalang dana bagi seseorang yang membutuhkan

www.maxmanroe.com

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Peran media sosial dalam kehidupan memang besar. Hanya dari obrolan para akun yang bertujuan untuk menggalang dana bagi seseorang yang membutuhkan, mampu menggerakkan pengguna lain untuk berdonasi. Tak butuh waktu lama mengumpulkan uang yang dibutuhkan, besaran dana yang dibutuhkan pun terkumpul. Akhirnya, persoalan dana selesai, nyawa pun bisa diselamatkan.

Ini bukan cerita novel. Benar-benar terjadi di dunia nyata. Persahabatan beberapa pemuda di Palembang yang penuh cerita mengharukan. Semuanya bermula dari pertemanan di media sosial (medsos) facebook. Beberapa hari lalu tepatnya 12 November diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional. Hari di mana pemerintah memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.

Bagi Prasetya Rizki (30), Hari Kesehatan Nasional membuatnya ingat bagaimana perjuangan temannya membantu mengembalikan kesehatan istrinya, Rini, yang drop karena mengidap penyakit kanker leukimia.

Leukimia merupakan penyakit kanker pada darah. Penyebab utamanya adalah ketidaknormalan dari gen kromosom tertentu.
Untuk mengobati Rini, dokter menganjurkan agar Rini diberi obat khusus bagi penderita leukimia yang harganya Rp 14 juta. Rizki bingung. Ia tidak memiliki uang sebanyak itu.

"Saat itu ada teman-teman yang menjenguk. Saya tidak cerita butuh uang. Hanya ngobrol tentang obat," ujar Kiki, sapaan akrab Rizki.

Dalam obrolan itu Kiki bercerita bahwa untuk penderita leukimia ada satu program untuk mendapatkan obat dengan harga terjangkau yaitu NOA (Novartis Oncology Access). Hanya saja untuk tahun pertama pasien harus membayar biaya Rp 14 juta.

"Tahun kedua baru mendapatkan obat secara gratis," jelasnya.

Cerita Kiki tersebut ternyata langsung direspon oleh temannya, Fathoni, Pahir, dan Aan. Teman satu grup di facebook sriwijaya fb community. Grup pecinta SFC di dunia maya. Tanpa sepengetahuan Rizki, ada suatu gerakan 'bawah tanah' yang dilakukan oleh mereka untuk menggalang dana melalui obrolan bersama di facebook.

Ada sekitar 100 orang yang diundang ke dalam grup tersebut. Diantaranya adalah pejabat seperti anggota DPR RI Syofwatillah Mohzaib dan mantan Direktur Teknik SFC, Hendri Zainudin.

Ternyata antusias orang untuk membantu pengobatan istri Kiki sangat tingggi. Sumbangannya beragam. Padahal banyak diantara mereka yang tidak mengenal siapa orang yang akan dibantu tersebut.

Akhirnya terkumpul uang sebesar Rp 16 juta. Lebih dari cukup untuk membeli obat. Penggalangan dana berhasil.

"Saat menerima amplop (bantuan) saya tidak berkata apa-apa. Suasana langsung hening. Tidak ada sepatah kata pun," ungkapnya.

Uang yang terkumpul tersebut akhirnya digunakan Kiki untuk membeli obat. Rini perlahan membaik dan diperbolehkan pulang. Sekarang Kiki dan Rini telah dikaruniai seorang anak perempuan bernama Salwa.

Meski harus terus mengonsumsi obat namun berkat uang yang dikumpulkan melalu facebook kini Rini bisa dengan mudah mendapatkan obatnya.

Kiki sulit untuk mengungkapkan apa yang terjadi saat temannya memberikan uang bantuan tersebut. Ia hanya menuliskan satu puisi bertema persahabatan yang ia upload di facebook sebagai ucapan terimakasih.

"Mereka manusia berhati malaikat," ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved