Gebrakan Pemuda Era Sosial Media
Pemain SFC, Hapit Ibrahim: Kagum Pidato Heroik Bung Karno
Semangat yang sama juga diakuinya juga berperan besar dalam kesuksesan Sriwijaya FC U21 2 musim terakhir.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Meski jarang mengikuti peringatan Sumpah Pemuda karena kesibukan di lapangan hijau, namun pemain Sriwijaya FC mengaku tetap mengetahui makna yang terkandung di balik acara yang diperingati pada 28 Oktober setiap tahunnya ini.
Beberapa diantaranya bahkan mempunyai memori tersendiri dibalik peringatan hari Sumpah Pemuda. “Dulu sewaktu masih sekolah, kami sering kagum saat diceritakan bagaimana heroiknya pidato Bung Karno yang mengatakan bahwa dengan seorang pemuda maka dia akan mampu menaklukkan dunia,” ujar Hapit Ibrahim, pemain laskar wong kito asli Sumsel kepada Tribun Sumsel, Sabtu (25/10)..
Dari cerita yang didapatnya dari guru sejarah tersebut, maka dia pun menyimpulkan bahwa peran pemuda akan sangat penting dalam pembangunan negeri ini. “Sejarah pun sudah terulang, dulu Bung Tomo atau Ahmad Dahlan adalah tokoh-tokoh pemuda yang punya peranan penting dalam perjuangan kemerdekaan bangsa di era penjajahan. Lalu saat penggulingan era Orde Baru, maka gerakan mahasiswa adalah salah satu pilar pentingnya,” jelasnya.
Dirinya juga mengikuti beberapa kegiatan positif yang dilakukan tokoh muda di Indonesia, seperti dulu Anies Baswedan dengan gerakan Indonesia Mengajar-nya. “Saya juga sering membaca kisah sukses para wirausaha muda yang akhirnya mendapat bantuan dari bank Mandiri. Semua itu saya jadikan motivasi agar kedepannya dapat meniru atau bahkan lebih sukses nantinya,” harapnya.
Semangat yang sama juga diakuinya juga berperan besar dalam kesuksesan Sriwijaya FC U21 2 musim terakhir. “Tahun lalu saat pertama kali meraih gelar juara, kami sangat termotivasi untuk membanggakan nama daerah melalui olahraga. Dan hasilnya untuk pertama kalinya SFC U21 mampu menjadi yang terbaik. Walau musim ini langkah kami harus terhenti di final. Tapi lolos ke final dalam 2 tahun berturut-turut bukanlah hal yang buruk,” tambah pemain murah senyum ini.
Terkait maraknya perkembangan sosial media, alumnus Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS) Palembang ini juga tetap mengikuti. Walau tidak memiliki seluruh akun di sosial media, namun dirinya menjelaskan sangat terbantu dalam bidang perkembangan kariernya melalui kemajuan teknologi tersebut.
“Saya punya akun twitter, path dan instagram. Ketiganya saya gunakan untuk bersosialisasi dengan teman, rekan-rekan sesama pesepakbola dan juga mendekatkan diri dengan suporter atau fans,” ungkapnya. Bahkan beberapa kejadian menarik juga pernah didapatnya selama aktif di dunia sosial media.
“Saya kerap mendapat masukan berharga dari follower di twitter soal penampilan di lapangan. Karena merekalah yang bisa menilai secara jujur, walau terkadang juga ada kritik yang keras, tapi semuanya saya anggap sebagai koreksi agar kedepan bisa lebih baik lagi,” ujar pemain yang menempati posisi sebagai gelandang jangkar ini.
Selain Hapit, pemain SFC lainnya yang juga aktif di dunia sosial media adalah Jecky Arisandy, Ichsan Kurniawan dan Rizky Dwi Ramadhana. Ketiganya cukup aktif berkicau setiap harinya dan berinteraksi dengan para penggemarnya. Beberapa penggemar mereka di dunia maya pun belakangan membuat akun fans club untuk lebih mendekatkan interaksi antara keduanya. Sementara penjaga gawang Fauzi Toldo kini aktif berjualan secara online memanfaatkan layanan Blackbery Massenger miliknya. (haryanto)