Kisah Anak Indigo Palembang
EKSKLUSIF: Jangan Buat Anak Indigo Asing di Lingkungannya
Masyarakat yang mengetahui keberadaan anak indigo harus bisa membantunya untuk beradaptasi dengan lingkungan bukan menjauhkannya dari lingkungan.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Masyarakat harus membuka pikiran terhadap keberadaan anak indigo. Indigo merupakan suatu kelebihan yang dimiliki oleh seorang anak bukan suatu aib atau kekurangan. Anak indigo memiliki kemampuan khusus seperti melihat masa depan, masa lalu, serta alam lain (gaib, red). Kemampuan anak indigo ini sering ditafsirkan berbeda oleh masyarakat.
"Jadi anak indigo ini merupakan anak yang memiliki kelebihan yang tidak dimiliki anak lain," ujar Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Palembang, Adi Senggadi, Sabtu, (25/10).
Masyarakat yang mengetahui keberadaan anak indigo harus bisa membantunya untuk beradaptasi dengan lingkungan bukan menjauhkannya dari lingkungan. Guru-guru di sekolah juga harus mengetahui tentang anak indigo sehingga tidak menganggapnya sebagai anak yang aneh. Guru harus mampu membangkitkan psikologi anak indigo yang kerap mendapatkan ejekan teman-temannya.
"Guru harus paham anak indigo itu seperti apa," tambahnya. KPAID menyayangkan tindakan teman-teman DL, seorang anak indigo yang tidak mau lagi sekolah karena sering mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari temannya.
Dalam Undang-Undang (UU) Perlindungan Anak (PA) tidak ada yang membedakan antara anak indigo dengan anak lainnya. Semua berhak mendapatkan perlindungan dan pendidikan.
"Tidak boleh merusak masa depan anak. Membuat anak tidak mendapatkan pendidikan dapat dituntut secara pidana," jelasnya. Selain itu, orang-orang terdekat dengan anak indigo harus mengetahui cara mendidik anak indigo. Anak indigo cenderung memiliki intelektual tinggi dibanding anak biasa. Apa yang dilakukan anak indigo sulit diterima oleh orang biasa.
"Setidaknya jangan membuat anak-anak indigo menjadi asing di lingkungannya," ujar Adi.
SELENGKAPNYA BACA TRIBUNSUMSEL EDISI CETAK HARI INI, Senin (27/10/2014). ATAU IKUTI TERUS BERITANYA DI TOPIK : KISAH ANAK INDIGO PALEMBANG