Penemuan Koin Kuno di Sungai Komering
Petambang Incar Peti Harta Karun di Dasar Sungai Komering
Memang terlihat seperti ada peti yang menahan koin-koin itu agar tidak hanyut melambai-lambai. Tapi ketika dipegang langsung hancur seperti kaos lampu
TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA – Koin-koin kuno beraksara Tiongkok di aliran Sungai Komering Desa Negeriagung, Kecamatan BP Peliung, OKU Timur, ternyata berada di dekat peti besar yang masih misterius. Para petambang akan melakukan penyedotan khusus dengan peralatan lebih besar karena menduga ada harta karun. Dua pohon kelapa diduga sebagai penanda.
Pengelola dan pemilik mesin penyedot pasir, Edi Buana, tertarik mengeksploitasi sungai itu berbekal informasi dari Hadira, adiknya, yang merupakan pemanah ikan. Hadira sudah sering melihat dan mengambil koin kuno itu pakai tangan ketika menyelam, tetapi tak begitu tertarik karena bukan terbuat dari emas. Hanya saja, dia masih penasaran terhadap peti di dasar sungai.
“Anehnya tumpukan koin tersebut tidak bergerak meskipun air cukup deras mengalir. Memang terlihat seperti ada peti yang menahan koin-koin itu agar tidak hanyut melambai-lambai. Tapi ketika dipegang langsung hancur seperti kaos lampu yang dipegang. Yang aneh dia tidak hancur meskipun tersapu arus sungai sangat kuat,” jelasnya.
Hadira juga pernah menemukan gembok. “Tapi kondisinya sudah sangat buruk dan seperti besi berkarat yang tidak berguna. Setelah saya perhatikan dan pastikan bentuk besi itu adalah gembok, saya membuangnya dan kembali mencari sesuatu yang berharga,” ujarnya.
Sementara menurut Edi, koin maupun benda-benda yang ditemukan saat menambang pasir sudah diambil dan diamankan di beberapa rumah warga. Memang lanjutnya, ratusan koin sudah diambil warga sebagai koleksi karena sebelumnya warga yang menemukannya tidak mengetahui kegunaan dari koin tersebut.
“Kami mencari pasir untuk dijual. Ketika kami menemukan koin dan sejumlah barang ini kami tidak menghiraukannya karena memang tidak berharga. Namun setelah melihat penemuan sebanyak ini kami jadi curiga kemungkinan adanya sejumlah harta terpendam di lokasi tersebut,” jelasnya.
Sebelumnya kata dia, di lokasi tersebut selain merupakan rumpun bambu, juga ada dua batang kelapa yang sebelumnya berdiri tegak di sekitar lokasi penemuan ribuan benda kuno tersebut sebelum akhirnya menjadi aliran sungai.
“Saya masih ingat kalau di lokasi itu dulu ada dua batang kelapa. Tapi tidak bisa dipastikan apakah batang kelapa itu merupakan tanda lokasi penyimpanan atau hanya pohon tumbuh biasa,” ujarnya.
Selain itu lanjut Edi, kemungkinan adanya benda-benda kuno di lokasi tersebut juga bisa saja. Hal itu disebabkan karena karamnya kapal Belanda yang menurut cerita di lokasi tersebut merupakan salah satu lokasi penyeberangan bangsa belanda untuk mengambil hasil pertanian penduduk.
“Di sana dulu merupakan lokasi penyeberangan dan yang menyeberangkan penjajah Belanda itu adalah orang komering. Jadi bisa saja ribuan harta kuno ini merupakan milik penjahah Belanda yang ditenggelamkan ketika diseberangkan oleh warga,” jelasnya.
Hanya saja, analisa Edi yang menyebut benda-benda itu peninggalan masa penjajahan VOC berbeda dengan pandangan arkeolog menyebut koin-koin itu peninggalan Tiongkok yang menjalin kerja sama perdagangan dengan Kerajaan Sriwijaya. Aliran sungai itu bisa jadi bagian dari sungai besar Komering pada masa lampau. (Evan Hendra)
Ikuti terus beritanya di koran cetak Tribun Sumsel atau via online di topik: PENEMUAN KOIN KUNO DI SUNGAI KOMERING