Penemuan Koin Kuno di Sungai Komering
Penambang Pasir Akan Perkuat Sedotan Pencarian Harta Karun
Saya akan mengkhususkan satu hari untuk melakukan penyedotan siapa tau masih ada benda kuno yang tersimpan

TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Edi berencana melakukan penyedotan khusus di Aliran Sungai Komering tempat ditemukannya ribuan koin kuno untuk memastikan ada benda apa saja di lokasi tersebut.
Menurutnya, penyedotan khusus tersebut dilakukan untuk memastikan dan untuk menghilangkan dugaan adanya kemungkinan kapal tenggelam atau kemungkinan adanya harta terpendam di dasar Sungai Komering.
Rencananya, Edi akan melakukan penyedotan besar-besaran pada hari Jumat (24/10) mendatang dengan menambah sejumlah peralatan yang kurang dan mengganti peralatan yang tidak memadai. Penyedotan besar-besaran tersebut akan dilakukan khusus untuk menggali dasar sungai guna mengetahui kemungkinan adanya benda bersejarah lainnya yang masih terpendam.
“Saya akan mengkhususkan satu hari untuk melakukan penyedotan siapa tau masih ada benda kuno yang tersimpan. Saya akan menambah panjang selang penyedot agar jangkauannya ke dasar sungai lebih dalam,” katanya.
Selain melakukan penyedotan khusus, dirinya juga berencana akan menyelam ke dasar sungai bersama adiknya yang merupakan pemanah ikan untuk melihat kondisi di dasar sungai. Karena kata dia, pada saat ditemukan Koin kuno tersebut, adiknya bernama Hadira sempat menyelam untuk mencari kemungkinan adanya batu di lokasi tersebut.
“Kalau menyelam sekarang masih mudah dan bisa terlihat semua apa yang ada di dasar sungai. Namun kalau sudah musim penghujan, dasar sungai tidak akan terlihat karena kotor dan keruh. Selain itu saat musim hujan juga aliran sungai akan semakin deras dan sulit untuk beraktifitas di dasar sungai,” ujarnya.
Edi bersedia saja jika pihak pemerintah meminta dirinya untuk berhenti menggali di lokasi tersebut dalam radius beberapa meter. Namun, karena penambangan pasir tersebut merupakan satu-satunya mata pencaharian, dirinya meminta agar ada kompensasi jika pihak pemerintah meminta penyedotan pasir digentikan sementara.
“Kalau memang ini berharga dan nanti akan ada yang meminta dihentikan sementara karena keperluan penelitian. Kami bersedia namun harus ada kompensasi karena di lokasi tersebut merupakan mata pencaharian kami dan pekerja saya,” katanya.
Sementara Kades Negeriagung Maulana mengatakan, saat ini masyarakat masih menunggu hasil dari penelitian koin yang contohnya telah dibawa oleh ketua Jaringan Masyarakat Adat Komering (JAMAK) H Leo Budi Rachmadi SE.
“Kami imbau kepada masyarakat yang menemukan koin jangan dijual sebelum ada keterangan dan penelitian dari pemerintah dan kepastian apakah koin tersebut masih berguna atau tidak,” katanya.
Selaku pemerintah Desa, Maulana memastikan tidak ada peristiwa yang aneh di desa mereka. Namun dirinya berharap agar penemuan koin kuno tersebut bisa dimanfaatkan .
Sedangkan Bupati OKU Timur Herman Deru mengatakan, akan segera berkoordinasi dengan peneliti mengenai adanya penemuan koin tersebut. Bisa saja kata dia, koin-koin tersebut merupakan peninggalan zaman dahulu.
“Banyak kemungkinan ditemukannya ribuan koin kuno itu. Bisa saja itu merupakan harta para pedagang yang menggunakan Sungai Komering sebagai jalur transportasi atau bisa saja koin-koin tersebut hanyut dari hulu sungai,” jelasnya.
Menurut Deru, sebelum dilakukan penelitian lebih lanjut, belum bisa dipastikan asal dari koin tersebut dan penyebab koin tersebut berada di lokasi itu. (hen/SP)
Ikuti terus beritanya di koran cetak Tribun Sumsel atau via online di topik: PENEMUAN KOIN KUNO DI SUNGAI KOMERING