Menteri Pertanian Launching Bibit Sapi Brahman di Sembawa Banyuasin

Dimana biaya membeli satu ekor pejantan dari luar negeri untuk diambil spermanya membutuhkan biaya yang cukup tinggi yang mencapai ratusan juta.

Penulis: Yohanes Tri Nugroho |
tribunsumsel.com/yohanes tri nugroho
Menteri Pertanian RI Ir H Suswono, MMA, launching bibit sapi Brahman yang telah disertifikasi Lembaga Sertifikasi Produk (LsPro) Benih dan Bibit Ternak‎, Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BPTU HPT) Sembawa, Jl. Raya - Palembang Pangkalan Balai KM. 29 , Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin, Selasa (14/10/2014). 

Laporan Wartawan Tribun Sumsel, Yohanes Tri Nugroho

TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Menteri Pertanian RI Ir H Suswono, MMA, launching bibit sapi Brahman yang telah disertifikasi Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) Benih dan Bibit Ternak‎, Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BPTU HPT) Sembawa, Jl. Raya - Palembang Pangkalan Balai KM. 29 , Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin, Selasa (14/10/2014). 

"Ini untuk mendukung swasembada bibit yang telah  kita canangkan, dengan bibit berstandar tentunya kita tinggal menambah populasi betina sehingga tujuan utama swasembada daging kerbau dan sapi dapat segera terwujud," ungkap Suswono dijumpai wartawan usai kegiatan tersebut. 

Ia menegaskan dengan melimpahnya bibit berstandar atau bibit unggul ini, telah membuat Indonesia sejak tahun 2013 tidak lagi mengimpor pejantan ‎yang selama ini dilakukan. Dimana biaya membeli satu ekor pejantan dari luar negeri  untuk diambil spermanya membutuhkan biaya yang cukup tinggi yang mencapai ratusan juta.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved