Ramai Buru Harta Karun di Banyuasin
Dampingi Pemburu Harta Karun, Hen Pernah Dapat Bayaran Rp 10 Juta
Tribun Sumsel bertemu dengan seorang yang kerap melakukan perburuan harta karun. Ia bernama Hen, warga Kabupaten Ogan Komering Ilir.
TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Tribun Sumsel bertemu dengan seorang yang kerap melakukan perburuan harta karun. Ia bernama Hen, warga Kabupaten Ogan Komering Ilir. Dia mengaku sering mengikuti sebuah tim untuk berburu benda bersejarah terutama yang bernilai tinggi seperti emas dan perak.
"Biasanya akan dihubungi apabila ada informasi perburuan harta karun. Mayoritas perburuan di kawasan trasmigrasi di Kabupaten Banyuasin maupun OKI, bisa di perairan maupun daratan," ungkapnya
Para pemburu biasanya tidak lebih dari sepuluh orang yang memiliki peran dan keahlian masing-masing mulai dari paranormal, penghitung nilai, buruh selam, penggali, hingga pengangkut barang.
Dia sudah hampir lima tahun turut serta melakukan pencarian, barang yang ditemukan berupa kepingan emas, serta gerabah terbuat dari emas dan perunggu.
Hasil penjualan atas barang barang tersebut akan dibagi sebagai biaya kerja keras masing-masing personil. Hen mengaku pernah mendapatkan imbalan sebesar Rp 10 juta untuk sebuah teko emas yang ditemukan di dasar perairan yang diperkirakan berharga sekitar 70 juta rupiah.
Menurut Hen, komunikasi dengan pencari harta karun tidak dapat dilakukan setiap waktu. Pertemuan dengan pencari harta karun tersebut terjadi secara kebetulan. Misalnya ketika dia sedang bekerja di ladang. Mereka datang kemudian menawarkan pekerjaan sebagai buruh tersebut. Secara kebetulan dan terus berulang hingga puluhan kali dalam satu tahun.