Klik Tribun Sumsel

Orangtua Siswa Kasihan Anak Harus Bangun Lebih Pagi

Menanggapi penerapan jam ke nol tersebut, para orang tua siswa menyambutnya dengan positif, karena akan menambah keimanan anak-anak mereka.

TRIBUN SUMSEL/DEDE FEBRYANSYAH
Walikota Palembang, Romi Herton menandatangani MoU dengan Majelis Dhuha Indonesia, untuk penerapan jam ke nol bagi para pelajar di Masjid Taqwa Palembang, Kamis (23/1/2014). 

Laporan Wartawan Tribun Sumsel, Dede Febryansyah

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Setelah peresmian jam ke nol kemarin, mulai awal Februari nanti setiap pelajar se kota Palembang diwajibkan datang lebih cepat ke sekolahnya, karena akan melaksanakan salat dhuha dan berzidkir bersama-sama selama 20 menit, dari pukul 6.40 hingga pukul 7.00.

Menanggapi penerapan jam ke nol tersebut, para orang tua siswa menyambutnya dengan positif, karena akan menambah keimanan anak-anak mereka.

Seperti yang di katakan seorang wali murid, Rofiah Dayanti mengatakan, sangat setuju dengan diterapkannya jam ke nol ini, karena akan membuat mereka lebih disiplin lagi, selain itu akan membantu membentuk ahlak dan moral yang baik bagi para siswa.

"Namun kasihan juga jika melihat anak saya, Rima yang bersekolah di SMA 11, karena sekolahnya yang jauh terpaksa mulai sekarang harus bangun lebih cepat dari yang biasanya, belum lagi jika mengerjakan tugas sekolah hingga larut malam. Tapi sebagai orang tua, pastinya akan selalu mendukung apa pun yang terbaik untuk anak", ujar Rofiah, Jumat (24/1/2014).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved