KRIMINALITAS

Warga Hanya Diam saat Sepasang Kekasih Dirampok

Orang di warung cuma lihat, padahal saya sudah jatuhkan motor dan minta tolong. Mereka juga lihat saya berdarah tapi tidak mau tolong.

TRIBUNSUMSEL.COM, SEMARANG - Meski sudah meminta tolong ke pengunjung warung makan, Slamet Riyanto (22) tetap kehilangan motor Honda Supra Fit kuning silver bernomor polisi K 3240 ZF miliknya.

Bukan karena orang-orang yang ada di warung telat memberikan bantuan, namun justru pengunjung warung tersebut hanya melihat dan tidak berani mendekat.

"Orang di warung cuma lihat, padahal saya sudah jatuhkan motor dan minta tolong. Mereka juga lihat saya berdarah tapi tidak mau tolong," tutur Slamet, ketika melaporkan kejadian yang menimpanya di SPKT Polrestabes Semarang, Rabu (11/12/2013).

Lantaran sudah menderita luka bacok di pinggang kiri dan tidak ada yang menolong, warga Karangkidul, Semarang Tengah, ini akhirnya hanya bisa pasrah melihat dua lelaki tidak dikenal membawa kabur motornya.

Slamet menceritakan, kejadian itu berawal ketika dia hendak mengantar kekasihnya, Monika (15), warga Kebunharjo, Semarang Tengah, ke rumahnya, Selasa (10/12/2013) dini hari pukul 01.00.

Ketika melewati Jembatan Kartini, Jalan Arteri Sukarno-Hatta, menuju ke arah Barito, dia melihat dua pemuda mengendarai motor matik. "Pake motor matik, saya tidak jelas melihat itu motor merek apa," katanya.

Kedua pria tersebut membuntuti Slamet hingga ke Jalan MT Haryono. Sesampai di dekat SMP Mataram, keduanya kemudian dipepet oleh kedua pria tersebut.

Lantaran takut bertabrakan, akhirnya Slamet menghentikan motornya dan berniat "melabrak" kedua pria itu. Belum sempat mengeluarkan kata-kata, sabetan parang sudah mendarat di pinggang kirinya. "Tiba tiba langsung sabet saya pakai parang," katanya.

Melihat pacarnya berdarah, Monika langsung berteriak meminta tolong. Namun tindakan itu justru hampir melukainya juga.

Pria yang membacok Slamet mengayunkan parangnya ke arah Monika. Beruntung dia sigap menghindari sabetan tersebut, namun lantaran menghindari sabetan, Monika justru terjatuh ke dalam selokan.

Slamet langsung menjatuhkan motornya, dan meminta tolong kepada orang yang ada di warung makan pinggir jalan yang tak jauh dari lokasi. "Di warung ada sekitar tiga sampai empat orang, saya teriak minta tolong tapi tidak ada yang mau tolong," katanya.

Kedua pelaku itu kemudian pergi membawa sepeda motor milik Slamet. Setelah kedua pria itu pergi, barulah pengunjung warung yang tadinya melihat aksi perampasan itu keluar dan berusaha menolong Slamet dan pacarnya yang terjatuh ke dalam got. "Telat, pelakunya sudah pergi," katanya.

Selain mengalami kerugian sepeda motor, Slamet juga terpaksa merelakan uang tunai hasil jeripayahnya sebagai buruh senilai Rp 1,5 juta di dompet yang disimpan di balik jok motornya.

Luka yang dialami Slamet akibat sabetan parang juga cukup parah, dia harus menerima lima jahitan untuk menutup luka tersebut. Saat ini, kejadian yang menimpa Slamet sudah ditangani oleh Sat Reskrim Polrestabes Semarang.

"Korbannya sudah mendapat perawatan, dan kasusnya sudah ditangani oleh bagian reskrim," tutur Kanit II SPKT Polrestabes Semarang, AKP Sapari.

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved