Pilgub Sumsel
Hasil Quick Count Puskaptis Tuai Kisruh ; Layar Mendadak Padam
"Kami Puskaptis meminta maaf apabila ada kesalahan dalam penghitungan. Permohonan maaf ini kami sampaikan kepada semua masyarakat Sumsel"
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Direktur Eksekutif Pusat Kajian dan Kebijakan Pembangunan Strategis (Puskaptis), Husin Yazid duduk dan hanya terdiam memandangi layar laptop-nya di lantai 2, Hotel Grand Zuri, Rabu (4/9), sore. Puluhan tim Herman Deru-Maphilinda (Derma) melarang Husin meninggalkan hotel sebelum meralat rilis hasil hitung cepat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel.
"Ini bayaran betul, memalukan akademisi. Saya tahu orang-orang yang ke sini datang. Tidak ada ceritanya, data masuk 92 persen tetapi suara tiba-tiba berubah," kata Koordinator Tim Media Derma, Alfarezi Panggarbesi tak lama setelah Husin menggelar konferensi pers.
Suasana di Hotel Grand Zuri sempat mencekam. Puluhan orang pendukung Derma merangsek ke lantai dua hotel dan melarang semua orang Puskaptis pergi.
Husin yang kemarin mengenakan kemeja hitam terlihat pucat. Bibirnya sesekali terbuka berusaha menjelaskan, bahwa hasil hitungan cepat sesuai metedologi ilmiah. Selebihnya, Husin lebih banyak diam.
Tim DerMa menolak hasil hitung cepat yang disampaikan Puskaptis yang menyatakan Alex-Ishak unggul dalam perolehan suara. Padahal pada saat data masuk 92 persen, DerMa unggul dengan perolehan suara sebanyak 53,33 persen dan Alex-Ishak hanya 35,30 persen.
PSU yang diamanatkan Mahkamah Konstitusi kemarin secara umum berlangsung lancar. Dari tiga lembaga survei yang menggelar hitung cepat, Lembaga Survei Strategos Indonesia (SI), Lembaga Survei Indonesia (LSI), dan Puskaptis memeprlihatkan selisih suara antara 4 - 7 persen untuk pasangan nomor tiga Herman Deru-Maphilinda dan pasangan nomor empat Alex Noerdin-Ishak Mekki. Namun selisih itu adalah gabungan hasil PSU kemarin dan hasil total pilkadagub sebelumnya. Hasil quick count LSI ditayangkan TVone, Puskaptis di TVRI dan PALtv, dan Strategos Indonesia di Kediaman Alex Noerdin.
Masalah timbul saat Husin mematikan proyektor yang semula menampilkan diagram batang keunggulan DerMa. Selang 15 menit kemudian, layar lebar di area coffe shop kembali menyala. Tampilan gambar sudah berubah menjadi tabel keunggulan Alex-Ishak.
Husin dalam jumpa pers sekitar pukul 15.00, menjelaskan, data yang masuk mencapai 99 persen dari 220 sampel di semua wilayah pemilihan. Eddy Santana-Wiwiet Tatung memeroleh suara 8,15 persen, Iskandar-Hafizs 3,16 persen, Herman Deru-Maphilinda 43,41 persen, dan Alex-Ishak 45,38 persen.
Dengan demikian, hasil perhitungan PSU dan non PSU menempatkan Alex-Ishak sebagai peraih suara terbanyak. Alex-Ishak mendapatkan 39,47 persen, Deru-Maphilinda 34,37 persen, ESP-WIN 14,34 persen, dan Iskandar-Hafisz berada diurutan terakhir dengan perolehan 11,82 persen suara.
"Memang Derma unggul di saat suara masuk 90 persen. Perolehan suara yang masuk diawal itu berasal dari daerah yang dikuasi Derma yakni OKU Timur, OKU, dan OKU Selatan," kata Husin.
Perolehan suara mengalami perubahan drastis setelah sisa 9 persen data dari Palembang dan Prabumulih mulai masuk. Puskaptis mencatat, Derma di Palembang hanya memeroleh sekitar 26-27 persen suara. Sedangkan Alex-Ishak mendapatkan 48-49 persen suara.
"Perbandingan mencolok, apalagi jumlah pemilih di Kota Palembang mencapai 60 persen dari seluruh wilayah PSU," jelasnya.
Tim DerMa yang mengetahui perubahan drastis hasil hitung cepat mengepung Hotel Grand Zuri. Mereka meyakini, data yang sudah masuk 80 persen saja tak akan lagi mengalami banyak perubahan. Apalagi data terakhir masuk telah mencapai 92 persen.
"Semua TPS menang. Jangan memancing rusuh. Anda (Husin Yazid-red) bertanggung jawab kalau Palembang rusuh," ungkap Alfarezi Panggarbesi.
Husin kemudian diminta meralat kembali apa yang disampaikannya pada konfrensi pers di awal. Menurut Husin, data yang masuk belum mencapai 100 persen sehingga belum bisa menyimpulkan siapa pemenangnya. Namun, sampai data masuk 92 persen masih tetap dimenangkan pasangan Derma.
"Kami Puskaptis meminta maaf apabila ada kesalahan dalam penghitungan. Permohonan maaf ini kami sampaikan kepada semua masyarakat Sumsel," ujar Husin pada konfensi pers sesi kedua, sekitar pukul 16.15.
Tak lama dari pengepungan itu, sekitar seratus polisi membawa tameng tiba di Hotel Grand Zuri. Husin Yazid segera diamankan. Ia dan anggota Puskaptis lainnya digiring ke Polresta Palembang.