Hasil Hitung KPU yang Akan Dikirim Ke MK

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pengamat politik Unsri DR Joko Siswanto menganalisa, PSU membuat semua pasangan calon masih mempunyai tabungan suara. Tabungan suara itu jumlahnya suara sah yang diperoleh masing-masing calon dikurangi dari dari suara yang dipilih ulang. Misalnya pasangan nomor urut I dapat suara 20, kemudian suara yang akan dihitung ulang ada 7, sehingga tabungan suara pasangan urut I masih ada 13.

"Jadi jumlah tabungan itu fix tidak boleh diutak-atik. Pemungutan suara ulang ini yang real count semua yang masuk dalam daftar pemilih tetap," katanya, rABU 4/9/2013).
Secara real, hasilnya masing-masing itu ditambah pada tabungan suara tersebut. Jadi total akhir suara yang menang adalah jumlah suara tabungan ditambah perolehan suara masing-masing hari ini.

Jadi, jika orang melakukan hitung quickcount, mestinya yang dihitung cepat adalah yang hari ini dilakukan. Kalau hari ini dilakukan hitung cepat, belum tentu yang memenangkan quickcount itu unggul secara keseluruhan. Karena itu akan ditambahkan dengan tabungan suara yang lalu.

"Jadi yang sudah memiliki tabungan suara pada pemilu lalu sudah real itu angkanya,"katanya.

Makanya, lanjut Joko,  jika quickcount seharusnya yang dilakukan hanya yang hari ini, jangan ditambah dengan suara yang kemarin. Karena akan bingung, ada lembaga yang dicampur. Jika begitu nanti akan keliru, makanya kami meragukan apa yang menjadi hitungan di televisi. Karena itu lembaga survei harusnya melakukan penghitungan suara yang hari ini saja. Selebihnya diserahkan kepada KPU, secara real count untuk menghitung dan nanti akan diserahkan kepada MK.

Semuanya karena perintah dari MK untuk melakukan PSU, dan nantinya akan dilaporkan kembali ke MK. Sekarang masyarakat harus bersabar untuk menunggu hasil real count dari KPU.