Terima Penghargaan dari MSR ACT, Legenda Tinju Ellyas Pical Terkenang Pertarungan Kejuaraan Dunia
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA–Legenda tinju Indonesia Ellyas Pical menerima penghargaan dari Tim Mobile Social Rescue (MSR)-ACT.
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA–Legenda tinju Indonesia Ellyas Pical menerima penghargaan dari Tim Mobile Social Rescue (MSR)-ACT.
Penghargaan kepada atlet veteran Indonesia ini diberikan di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.
Penghargaan berupa bantuan dana ini merupakan program lanjutan dari kerjasama Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Kitabisa.com dan Grab Indonesia.
Program “Penghargaan Atlet Veteran tahun 2019” bertujuan untuk menghargai perjuangan para atlet veteran yang telah mengharumkan nama bangsa Indonesia.
• Download Lagu OST Ishq Subhan Allah (Title Song) MP3 Serial India ANTV, Lengkap Lirik dan Video Klip
Dari tujuh atlet veteran, ACT turut menyambangi Ellyas Pical, Sang legendaris tinju yang pernah membawa nama Indonesia ke kancah dunia.
Ia terkenal dengan julukan ‘The Exocet’, atas kecepatan dan kekuatan pukulannya yang seperti rudal asal Prancis.
Dalam usia yang tidak lagi muda, Ellyas masih dapat mengingat baik cerita-cerita dibalik piagam yang berjejer di lemarinya dan bagaimana awal berkarir.
Ia menceritakan kisah-kisahnya semasa masih berlaga di arena tinju.
• Heboh Baliho Iklan Iqbaal Ramadhan Namun Seperti Bukan Wajahnya, Netizen Sebut Mirip Anak Sule
Ellyas menjelaskan bagaimana ia mengalahkan petinju asal Korea Selatan, Chun Du Jo.
Pertandingan itu merupakan kejuaraan dunia tinju kelas bantam junior versi IBF, 3 Mei 1983 lalu.
“Ketika dia memukul saya, saya menghindar lalu mundur sedikit. Kemudian saya kasih dia hook tepat di rahang kanannya. Setelah itu langsung KO dia,” ujar Ellyas sembari mempergakan gerakannya itu kepada tim Mobile Social Rescue (MSR) - Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Pikiran menjadi petinju terbesit di benak Ellyas Pical pada saat ia baru berumur 14 tahun.
Selain karena hobi, pada masa itu ia melihat Muhammad Ali bertanding di layar kaca.
Terinspirasi dengan Ali, ia kemudian bercita-cita untuk menjadi juara dunia dalam cabang olahraga tinju.
Meskipun awalnya, keputusan tersebut sempat tidak disetujui orangtuanya.