Berita Palembang
Soal Air Kolam di Venue Akuatik Jakabaring Sport City Berlumut, Ini Penjelasan PT JSC
Manajemen PT Jakabaring Sport CIty (JSC) membantah fasilitas olahraga, terutama venue akuatik di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang terbengkalai
Penulis: Weni Wahyuny |
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Manajemen PT Jakabaring Sport CIty (JSC) membantah fasilitas olahraga, terutama venue akuatik di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang terbengkalai.
Manajemen memberikan klarifikasi tentang kolam renang dipakai atlet JSC berlumut yang ramai diperbincangkan di media sosial beberapa hari ini.
Direktur Utama PT JSC, Meina Paloh, Kamis (4/7/2019) mengatakan, hingga saat ini pihaknya terus menjaga kualitas air di dalam kolam yang biasa digunakan atlet untuk berlatih loncat indah itu.
Ia menjelaskan, rusaknya air di dalam kolam merupakan imbas dari angin puting beliung beberapa waktu lalu yang menyebabkan atap venue terbang.
• Hasil Madura United vs PSM Makassar di Liga 1 Indonesia : Dua Gol Bunuh Diri Menangkan Madura United
Sampai saat ini atap tersebut belum dibenahi.
Meina menyebutkan bahwa perbaikan venue adalah tanggung jawab dari PT Bukit Asam.
Proses perbaikan ditender sehingga mekanisme tersebut menjadi lama.
"Karena atap terbuka, jadi kolam tersebut terkena sinar matahari langsung, terkena air hujan, ada kotoran, itu semua kita kasih chemical (bahan kimia) paling baik dan terbagus pun tidak akan menjadi seperti yang kita harapkan," kata Meina di Wisma Atlet JSC.
Meski begitu, sambung Meina PT JSC terus menjaga fasilitas tersebut termasuk dengan air kolam yang akhir-akhir ini disebut berlumut itu.
• Gubernur Sumsel Angkat Bicara Soal Krisis Listrik dan Kolam Berlumut di Jakabaring Sport City (JSC)
"Sampai saat ini tidak ada seperti yang diviralkan katanya berlumut. Boleh kalian datang ke Akuatik."
"Airnya kalian pegang tidak ada lumut sama sekali. Dan hari ini (4/7) pun kalian bisa melihat masih ada yang berlatih renang di venue akuatik. Kalau berlumut sudah pasti tidak ada yang mau berenang dan mereka akan gatal-gatal kulitnya," ujar Meina.
Air yang berubah, lanjut Meina dimungkinkan karena adanya pencahayaan matahari langsung ke kolam lantaran atap yang terbuka.
"Jadi jangan hanya bisa memviralkan apa yang tidak kita lihat langsung, ayo datanglah ke JSC, mari kita diskusikan sama-sama, mari kita lihat, mana. Kita terbuka untuk semuanya," jelasnya.
• Hari Ini Pemprov Cairkan Bantuan Dana Desa untuk 3.311 Desa di Sumsel
"Perlu diketahui bahwa untuk kebersihan air tersebut itu chemicalnya untuk satu bulan seharga Rp36 juta walaupun maaf saja ya kontribusi untuk pengelolah tidak cukup untuk membeli chemical tersebut."
"Tapi tetap kita usahakan bagaimana atlet ini bisa nyaman untuk mereka berlatih walaupun kita harus mencari kesana-kesini untuk mencukupi semuanya," beber Meina.