Berita PALI
Sumber Air 2 Desa di PALI Tercemar Tumpahan Minyak dari Kebocoran Pipa
TRIBUNSUMSEL.COM, PALI-Air telaga yang biasa dijadikan sumber air bagi warga 2 desa di Kabupaten PALI bercampur dengan minyak
TRIBUNSUMSEL.COM, PALI-Air telaga yang biasa dijadikan sumber air bagi warga dua desa di Kabupaten PALI bercampur dengan minyak.
Kondisi ini sudah terjadi sejak sepekan terakhir dan belum diketahui siapa pemilik pipa itu.
Telaga itu selama ini dimanfaatkan oleh warga Desa Sukamaju dan Desa Sukadamai Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Panukal Abab Lematang Ilir (PALI).
Jalur pipa minyak mentah itu berada di dalam telaga di perbatasan dua desa tersebut bocor diduga akibat kropos.
Akibatnya, minyak mentah tersebut berceceran dan mencemari keseluruhan air telaga.
• Jadwal Kick Off Piala Gubernur Sumsel di Prabumulih 17 Juni 2019
"Jalur tersebut terdapat 2 pipa dari dua perusahaan berbeda, yakni milik PT Pertamina Asset 2 Pendopo Field serta punya PT Medco Energi," ungkap Johan (28 tahun), warga setempat, Selasa (21/5/2019).
Menurut dia, kondisi ini lah yang diributkan sejumlah warga lantaran tidak bisa mandi dan cuci di telaga tersebut.
Karena sudah hampir sepekan warga harus menambah pengeluaran untuk membeli air demi keperluan cuci dan minum.
Meski limbah minyak tersebut sempat dibersihkan, namun warga setempat menghentikan pembersihannya yang dilakukan pihak Pertamina dan Medco, karena kedua perusahaan itu dinilainya tidak ada yang mau bertanggung jawab.
"Sempat dibersihkan, tetapi warga menghentikannya karena ketidak ada kejelasan status kepemilikan pipa yang bocor. Pipa tersebut kami nilai murni korosi, karena posisinya berada di dalam air," ungkap Johan.
Diakui Johan, bahwa kejadian itu bukan kali pertama, tetapi sudah berulang, dan selama ini, hanya tali asih yang diberikan pihak Pertamina maupun Medco.
• Takut Peristiwa Kelam Terulang, KPU Belum Mau Bocorkan Nama Caleg Terpilih DPRD Lubuklinggau
"Kali ini kami meminta pertanggungjawaban dari perusahaan pemilik pipa yang bocor. Sebab, disamping warga tidak bisa lagi menggunakan lebung itu (telaga), juga banyak ikan mati dan membusuk akibat danau tercemar," terangnya.
Selain itu, kata dia yang lebih membuat warga kecewa adalah proses pengecekan status pemilik pipa yang dinilai bertele-tele.
"Jaman secanggih ini masih saja saling tuduh, padahal kalau memang serius pasti sudah terungkap siapa pemilik pipa tersebut. Untuk itu, warga sepakat agar pembersihan sisa limbah distop sampai ada yang mau bertanggung jawab," jelasnya.
Sementara itu, Rudini, Kepala Desa Suka Maju menyatakan bahwa dari kasat mata, pipa bocor tersebut condong milik Pertamina. Lantaran, pipa milik Medco, sudah dicor beton, serta yang kerap alami kebocoran akibat korosi adalah pihak Pertamina.
"Kalau kami pemerintah desa hanya menengahi. Kalau memang warga meminta ganti rugi, kami meminta pihak perusahaan agar memenuhi keinginan warga agar masalah ini cepat selesai," jelasnya.
• Tetap Buka di Bulan Ramadan, Pol PP Banyuasin Bongkar Warung Remang di Jalan Lingkar
Sementara itu, Bambang Haryanto Humas Pertamina Pendopo yang melihat langsung lokasi bersama pihak Medco serta Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten PALI, mengatakan bahwa pihak pertamina dan Medco mengalami kendala untuk mencari titik yang bocor karena proses pembersihan dihentikan warga.