Berita Muara Enim
Warga Lembak Muara Enim Gantung Diri, Diduga Depresi Tidak Bisa Memberi Nafkah Batin Kepada Istri
TRIBUNSUMSEL.COM, MUARAENIM-Warga Desa Kemang, Kecamatan Lembak mendadak heboh.
Penulis: Ika Anggraeni |
TRIBUNSUMSEL.COM, MUARAENIM-Warga Desa Kemang, Kecamatan Lembak mendadak heboh.
Pasalnya seorang warga bernama Saipul Anwar bin Muyib (58 tahun) yang diduga mengalami depresi karena tidak bisa memberikan nafkah batin (biologis) kepada istrinya selama 5 tahun.
Pria ini ditemukan tewas dengan kondisi pembuluh darah dikemaluannya pecah.
Selain itu ditemukan potongan botol minuman ringan masih terpasang dikemaluan korban.
Berdasarkan informasi yang berhasil Tribunsumsel.com himpun di lapangan, peristiwa tersebut terjadi pada Senin, (29/4/2019) sekitar pukul 05.00.
• Rapat Kerja Asosiasi Pemerintah Kota Indonesia di Lubuklinggau Dorong Peningkatan Dana Kelurahan
Pada malam sebelum peristiwa terjadi, sekitar pukul 20.30, Saipul baru selesai menonton TV.
Saipul kemudian menyuruh istrinya untuk mematikan TV dan tidur.
Namun keesokannya sekitar pukul 05.00, sang istri terbangun dari tidur. Ia melihat suaminya sudah tidak berada di kamar.
Sang istri yang hendak pergi ke kamar mandi melihat suaminya tergantung dengan kondisi leher diikat dengan tali.
ia bergegas memanggil anaknya dan memberitahu keadaan suaminya tersebut.
Kemudian keduanya berteriak meminta tolong warga sekitar dan kemudian dilaporkan ke Polsek Lembak.
Tidak lama berselang petugaspun datang dan jasad korbanpun dievakuasi.
• Cerita Tamu Tak Makan Ayam di Resepsi Perkawinan di Palembang, Uang Belanja Dilarikan Teman Lama
Kapolres Muaraenim, AKBP Afner Juwono melalui Kapolsek Lembak, Iptu Desi Azhari membenarkan adanya peristiwa tersebut.
"Anggota kita sudah kelokasi untuk melakukan olah TKP, dan sudah mengamankan barang bukti berupa baju dan celana yang dikenakan oleh korban dan tali yang digunakan korban untuk gantung diri," katanya.
Ia juga menjelaskan pada saat ditemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan leher terikat tali.
"Pada tubuh korban tidak ditemukan tanda tanda kekerasan fisik, Lebam pada leher itu akibat jeratan tali yang digunakan korban,"katanya.
• Prof Dr Achmad Romsan Jadi Guru Besar ke-3 di Fakultas Hukum Unsri, Gagas Instrumen HAM
Sementara itu lanjutnya untuk darah yang keluar dari arah kemaluan korban, hal itu diakibatkan oleh pecahnya pembuluh darah.
Menurut keterangan dari istri korban, potongan mulut botol tersebut dipasang dikarenakan Saipul sudah 5 tahun tidak pernah lagi berhubungan suami istri dengan istrinya.
"Karena setiap kali istrinya mengajak berhubungan badan korban tidak mau, dan berdasarkan keterangan saksi-saksi diketahui korban memang bertingkah laku lemah lembut dan feminim," katanya.