Suami Bunuh Istri di Lubuklinggau
Terkuak Lagi! Teropong Jadi Pemicu Suami Bunuh Istri di Lubuklinggau, Tragedi Guru SMP Rozalina
Jenazah Rozalina warga Jl Mangga Besar II, RT 01 Kelurahan Kenanga, Kecamatan Lubuklinggau Utara II. Teropong senapan jadi ikhwal pertengkaran
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Prawira Maulana
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Jenazah Rozalina warga Jl Mangga Besar II, RT 01 Kelurahan Kenanga, Kecamatan Lubuklinggau Utara II korban dibunuh suaminya sendiri sudah dimakamkan, Kamis (7/3) kemarin.
Sementara Sudirman suaminya sudah diserahkan ke Polres Lubuklinggau untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Selama ini warga setempat mengenal Sudirman sebagai sosok yang pendiam dan kurang pandai bergaul dengan lingkungan sekitar.
Bahusni kakak ipar Rozalina juga tidak menyangka peristiwa pembunuhan keji semacam itu akan menimpa keluarga besar mereka.
Sebab kondisi saat itu, sedang adem-adem saja dan juga tidak ada firasat kalau Sudirman akan membunuh Rozalina dengan kejam.
Pernikahan Sudirman dan Rozalina karena keduanya sama-sama alumni kampus yang sama yakni STKIP PGRI Lubuklinggau.
"Sudirman merupakan suami kedua Rozalina. Pertama nikah suaminya ninggal, kemudian menikah lagi dengan Sudirman tahun 2008," kata Bahusni, Jumat (8/3).
Namun bibit-bibit keributan sudah ada sejak beberapa waktu lalu.
Saat Sudirman hendak membeli teropong. Karena memang Sudirman hobi berburu.
"Pernah ribut mau membeli teropong senapannya, kemungkinan tidak diberi, tapi intinya ada kemauan Sudirman yang tidak terpenuhi," terangnya.
• Ini Penyebab Sudirman Membunuh Istrinya Rozalina Guru SMP Lubuklinggau, Sudirman Minta Bagi Harta
• Ini Motif Sudirman Bunuh Sang Istri Rozalina: Tak Tahan Selalu Diomeli Karena Tak Punya Uang
Sudirman sendiri telah diserahkan pihak keluarganya Rabu (6/7/2019) malam ke Polres Lubuklinggau untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Kepolres Lubuklinggau, AKBP Dwi Hartono membenarkan bila Sudirman telah ditangkap setelah diserahkan oleh pihak keluarganya.
Saat ini ia telah dimasukkan di sel tahanan.
Dwi menceritakan Rabu kemarin sekira pukul 15.00 WIB ia mendapat informasi kejadian kasus 338 atau pembunuhan akibat dari keributan rumah tangga.