Kota Palembang Masuk KLB Difteri, Dinkes Mulai Atur Jadwal Imunisasi di Sekolah

Dinas Kesehatan Palembang melalui seluruh Puskesmas mengedarkan surat himbauan ke setiap sekolah dari sekolah dasar hingga SMA/SMK

Penulis: Hartati | Editor: Prawira Maulana
net
difteri 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Hartati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dinas Kesehatan Palembang melalui seluruh Puskesmas mengedarkan surat himbauan ke setiap sekolah dari sekolah dasar tentang jadwal imunisasi difteri ORI ke tiga yang akan digelar selama Februari.

Dalam surat edaran tersebut disampaikan agar semua siswa wajib mengikuti imunisasi untuk memberikan kekebalan tubuh dari penyakit difteri, tetanus, Hepatitis B, heamofilus influenza tipe E.

Surat edaran juga menyebutkan Kota Palembang termasuk wilayah dengan Kejadian Luar Biasa Difteri.

Difteri adalah infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium. Gejalanya berupa sakit tenggorokan, demam, dan terbentuknya lapisan di amandel dan tenggorokan. Dalam kasus yang parah, infeksi bisa menyebar ke organ tubuh lain seperti jantung dan sistem saraf. Beberapa pasien juga mengalami infeksi kulit. Bakteri penyebab penyakit ini menghasilkan racun yang berbahaya jika menyebar ke bagian tubuh lain.

Dalam surat edaran juga diberitahukan bahwa imunisasi aman karena produksi dalam negeri yang sudah diakui BPOM dan badan kesehatan dunia.

Dijelaskan pula bahwa efek imunisasi hanya berupa nyeri di tempat suntikan atau demam ringan.

Untuk itu setiap sekolah diminta menyampaikan informasi rencana imunisasi ini pada orangtua siswa atau wali murid.

Terkait edaran tersebut, Dedi Sandra Kepala Seksi PTM KESWA Dinkes Palembang membenarkan surat edaran itu. Bahwa difteri adalah imunisasi rutin yang dilakukan setiap tahun untuk semua sekolah.

Agustus, Juni, Desember tapi karena Desember libur sekolah juga bertepatan dengan jadwal imunisasi MR maka diundur menjadi Februari.

Imunisasi ini diberikan untuk semua anak usia sekolah dengan tujuan agar memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit difteri.

Jika anak tidak diimunisasi maka bisa berpotensi terserang penyakit difteri tapi jika diimunisasi maka si anak sudah memiliki kekebalan tubuh menolak penyakit difteri.

Waktu imunisasi satu bulan yang dilakukan oleh pihak puskesmas. Jadwalnya menyesuaikan masing-masing sekolah dengan jadwal puskesmas.

"Imunisasi aman jika dilakukan dengan benar," ujarnya ditemui di sela seminar kesehatan nasional 2019 rokok masa depan generasi muda pada era 4.0 di Griya Agung, Sabtu (16/2/2019).

Dia juga memberikan tips aman imunisasi bagi anak agar orangtua tidak khawatir.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved