Ini Solusi Dari Wakil Presiden Jusuf Kalla Wapres Kalla Kalau Merasa Lewat Jalan Tol Mahal

TRIBUNSUMSEL.COM - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai perusahaan logistik dan masyarakat tidak dirugikan dengan berbayarnya tol Trans Jawa saat ini

Humas Pemprov Sumsel
Mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam Kongres VI Kehutanan Indonesia di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (30/11/2016). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai perusahaan logistik dan masyarakat tidak dirugikan dengan berbayarnya tol Trans Jawa saat ini. 

Menurut Kalla, tol Trans Jawa merupakan alternatif baru bagi masyarakat sehingga sifatnya pilihan.

Jika dirasa bertarif mahal, masyarakat bisa menggunakan jalan nontol. 

Hal itu disampaikan Kalla menanggapi penurunan jumlah kendaraan pribadi dan logistik yang melintasi jalan bebas hambatan tersebut.

Ingat Jambret yang Diinterogasi Pakai Ular, Kapolda Papua Berikan Sanksi ke Polisi Sesuai Kode Etik

Panggung Pernikahan Roboh di Cengkareng, Pengantin Wanita Nyemplung ke Sungai, Begini Kabarnya

Viral Guru Dicekik Murid di Gresik, Nur Kalim Tolak Tawaran Tampil di TV, Tolak Umrah & Bingkisan

"Saya pikir (mereka) tidak merasa dirugikan, karena seluruh sistem jalan tol itu ada alternatifnya. Kalau Anda merasa mahal, ya lewat jalan biasa.

Pantura kan tidak ditutup kan, tetap jalan, tetapi kalau merasa mahal ya kembali ke jalan biasa," ujar Kala di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (12/2/2019).

Kalla mengakui, tarif tol Trans Jawa bagi pengguna kendaraan pribadi bisa dirasa berat.

Namun, bagi kendaraan umum seperti bus, harga yang ditetapkan masih bisa dirasa mudah sebab dibebankan ke penumpang.

Ia pun menilai besaran tarif tol Trans Jawa saat ini sudah sebanding dengan nilai investasinya.

"Tergantung mau pilih yang mana. Mau pilih murah atau mau pilih cepat? Semua ada harganya. Kalau mau pilih cepat ya kan mungkin 8 jam bisa sampai Surabaya, tapi kalau mau pakai jalan biasa mungkin butuh 12 jam," lanjut dia.

Diberitakan, setelah sebulan dibuka gratis, tujuh ruas Tol Trans-Jawa yang baru diresmikan pada 20 Desember 2018 akhirnya dioperasikan bertarif.

Lowongan Kerja BUMN PT KAI Rekrut Karyawan Tetap Lulusan SMA Dibuka Sampai 16 Februari, Cek di Sini

Belum Sebulan Istri Meninggal, Ustaz Maulana Dibuat Kaget Atas Kebiasaan Almarhumah Ini Semasa Hidup

Namun, pengenaan tarif ini membuat jumlah kendaraan yang melintasi jalan bebas hambatan tersebut menurun.

Direktur Operasi II PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur mengatakan, penurunan terjadi tak hanya di jumlah kendaraan golongan I atau kendaraan pribadi, tapi juga kendaraan logistik.

"Golongan I turun hampir sekitar 2 persen, kemudian non-golongan I turun 4,7 persen. Itu wajar karena tadinya gratis," kata Subakti di kantornya, Senin (11/2/2019).

Soal tarif yang dinilai terlalu mahal, menurut dia, tarif yang berlaku saat ini jauh lebih murah dibandingkan dengan tarif yang diusulkan, seperti tarif Tol Semarang-Batang.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved