Bunuh Istri Lalu Bunuh Diri

Bunuh Istri Lalu Lompat dari Jembatan Ogan, Polisi Kerahkan Pawang Cari Febrianto

Pencarian tidak hanya menyusuri sungai Musi untuk dapat menemukan Febrianto yang sengaja terjun dari atas Jembatan Ogan Palembang, Senin (11/2/2019).

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Prawira Maulana
M ARDIANSYAH/TRIBUNSUMSEL.COM
Pawang yang dipanggil kepolisian untuk ikut mencari Febrianto di bawah jembatan Ogan Palembang, Senin (11/2/2019). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pencarian tidak hanya menyusuri sungai Musi untuk dapat menemukan Febrianto yang sengaja terjun dari atas Jembatan Ogan Palembang, Senin (11/2/2019).

Polisi juga meminta bantuan pawang untuk mencari keberadaan mayat Febrianto yang terjun Usai membunuh istrinya Linda pada Minggu kemarin.

Hingga kini, pencarian masih terus dilakukan pawang yang dipusatkan di bawah jembatan Ogan.

Pawang tersebut menyelam di sekitar tiang-tiang jembatan Ogan.

Namun, pencarian yang dilakukan nampaknya belum membuahkan hasil.
Belum ada tanda-tanda mayat Febrianto ditemukan atau mengambang di sekitar lokasi tempatnya terjun.

Febrianto Pembunuh Istri Belum Juga Ditemukan, Polisi Masih Sisiri Sungai Musi

Keluarga Korban Istri Dibunuh Suami di Kemang Manis Tidak Dendam

Fakta Baru Sebelum Febrianto Membunuh Istrinya Lalu Bunuh Diri, Minta Maaf ke Keluarga

Keluarga Linda Fitria (38) korban penusukan hingga tewas yang diduga dilakukan oleh suaminya Febrianto alias Ebit (39) mengaku tidak menaruh dendam atas perbuatan yang dilakukan oleh pelaku.

Sebab di mata keluarga meskipun cenderung pendiam, namun Ebit dikenal sebagai pribadi yang baik dan sopan.

"Saya tahu kalau mereka sering bertengkar. Tapi dia (Ebit) tidak pernah juga pukul istrinya. Kalau diberi nasihat dia juga tidak pernah membantah, jadi saya tahu kalau aslinya dia itu orang yang baik,"ujar Ita Ayuni (40) kakak pertama korban.

Dengan berlinang air mata, Ita mengatakan cukup dekat dengan adik iparnya tersebut. Sebab selain berjualan pempek panggang, dalam kesehariannya Ebit juga menjadi tukang ojek langganan Ita untuk berbelanja bahan-bahan dagangannya berjualan makanan dia Tangga Buntung.

"Kabar dia jatuh masih simpang siur, apakah benar melompat atau tidak kita masih belum tahu. Tapi kalau dia masih hidup, saya mau besuk dia. Mau lihat kabar dia, karena saya tahu Ebit itu orang baik,"ujar Ita yang tak sanggup menahan air matanya.

Ita menduga, cek cok rumah tangga yang kerap terjadi di rumah tangga adiknya itu dilantari karena faktor ekonomi. Hal tersebut diperparah dengan kondisi Ebit yang telah menjadi pecandu Narkoba.

Keluarga menduga sudah sekitar empat tahun belakangan ini Ebit menjadi pengkonsumsi setia barang haram itu.

"Pendapatannya itu tidak akan cukup untuk kasih makan keluarganya selama dia masih pakai narkoba. Mungkin karena itu, mereka sering bertengkar,"ungkapnya.

Menurutnya, selama ini Almarhumah Linda juga tidak pernah bercerita seputar permasalahan yang terjadi di rumah tangganya pada anggota keluarga mereka.

"Karena dia (Linda) orangnya pendiam, beda sama saya yang memang agak banyak bicara. Jadi dia tidak pernah curhat atau ngeluh. Tapi setahu saya, biarpun mereka suka bertengkar, Ebit tidak pernah main tangan sama adik saya. Paling adu mulut saja, kalau itu memang cukup sering,"ungkapnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved