INVESTIGASI: Marak Infus Pemutih Online di Dalam Mobil, Penjual Jasa Mengaku Paramedis

INVESTIGASI: Marak Infus Pemutih Online di Dalam Mobil, Penjual Jasa Mengaku Paramedis

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG – Bukan di rumah sakit atau klinik kecantikan, tapi tindakan medis ini dilakukan di dalam kabin sebuah mobil yang sedang parkir di basement gedung. Jarum suntik menancap di pembuluh darah seorang perempuan dialiri selang dengan tabung cairan infus yang ada di atas kepalanya.

Perempuan ini sedang menggunakan jasa suntik putih online dengan metode infus whitening yang saat ini tengah marak.

Tak tahu apakah si terapis punya lisensi resmi dan kandungan obat yang disuntikkan ke pembuluh darahnya itu legal atau tidak.

Suntik putik online banyak menawarkan jasanya melalui akun instagram. Dari penelusuran Tribun, paling tidak ada puluhan akun di Palembang yang menyediakan jasa ini.

Video-video saat mereka melakukan tindakan injeksi jarum suntik dan infus diunggah ke akun mereka. Termasuk video menginfus pelanggan dalam mobil tadi.

Padahal berdasarkan aturan UU Kesehatan, tindakan medis semacam ini hanya boleh dilakukan dokter atau lewat pendelegasian ke tenaga paramedis seperti perawat dan bidan sesuai SOP yang diatur undang-undang dan peraturan meteri kesehatan.

Tim investigasi Tribun lalu melakukan undercover untuk mengetahui seluk beluk jasa suntik putih online ini.

Ada beberapa akun instagram yang kami hubungi untuk janji bertemu. Saat ditanya soal izin dan latar belakang, semuanya mengaku sebagai tenaga paramedis.

Ada yang mengaku bidan dan ada pula perawat.

Seluruhnya juga kompak mengatakan tidak memiliki klinik resmi. Hanya rumah atau mendatangi pasien.

"Kan prosesnya hanya 15 menit. Sama sekali nggak lama kok, jadi bisa kita lakukan di mobil,"ucap AR, pemilik akun suntik putih online saat dihubungi untuk mengatur janji bertemu.

AR bilang jasa suntik whitening harganya Rp.400 ribu untuk satu kali suntik.

"Pokoknya semuanya aman say, tenang saja. Jasa infus whitening aku aman dan pakai bahan-bahan yang jelas kok, bukan yang abal-abal,"kata AR.

Tim investigasi urung menggunakan jasa AR karena ia harus keluar kota. Kami lalu mencari akun lainnya. Dengan NG, pemilik akun jasa suntik online berikutnya tim investigasi membuat janji bertemu di sebuah hotel di bilangan Jalan Jenderal Sudirman.