Berita Lubuklinggau
HMI Demonstrasi Ke Kantor KPU Lubuklinggau, Ini Tuntutan Mereka
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kota Lubuklinggau melakukan aksi damai di depan Kantor Pemilihan Umum (KPU) setempat.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Prawira Maulana
HMI Ragukan Integritas KPU Lubuklinggau
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis.
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kota Lubuklinggau melakukan aksi damai di depan Kantor Pemilihan Umum (KPU) setempat.
Dalam aksi tersebut mereka meminta KPU berlaku profesional dan menjaga integritas dan netralitas dalam penyelenggaraan Pemilu 17 April mendatang.
"Kita mempertanyakan kesiapan KPU Lubuklinggau dalam penyelenggaraan Pemilu ini, sudah sebatas mana persiapan KPU ini," kata Kordinator Aksi Syarifudin usai pelaksanan aksi pada wartawan, Senin (21/1/2019).
Kedua mereka meminta KPU untuk tunduk dan patuh terhadap UU Pemilu No 7 tahun 2017 atau regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Pihaknya juga meragukan integritas KPU Lubuklinggau, karena belajar dari pengalaman masa lalu saat Pemilu tahun 2014, banyak sekali kecurangan-kecurangan yang terjadi.
"Akibatnya hampir seluruh komisioner KPU priode sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Lubuklinggau," ujarnya.
Pihaknya mengancam bila sampai terjadi kecurangan, HMI mengultimatum akan melakukan aksi besar-besaran, mereka menggangap KPU adalah rahimnya demokrasi.
Ketua KPU Lubuklinggau Topandri mengatakan jika pihaknya hanya sebagai penyelanggara dari undang -undang (UU). Jadi tidak mungkin akan menghianati dari UU.
"Kalau masalah integritas sebelum masuk KPU kami sudah komitmen, saya memang barang baru, tapi stok lama, saat itu saya divisi teknis," ungkapnya.
Sementara kesiapan untuk logistik sudah masuk, kotak suara juga sudah masuk, hanya saja untuk masalah surat suara memang belum dicetak jadi belum dikirim oleh pusat.
"Insyallah dibawah kepepimimpinan kami sebagai KPU yang baru sesuai dengan peraturan yang berlaku dan sesuai dengan undang-undang," terangnya.
Menurutnya KPU tidak akan sukses tanpa bantuan masyarakat. "Kami komitmen agar partisipasi lebih dari 80 persen, sangat murah sekali jika harga suara hanya 200- 300 perorang," paparnya.