Berita Gubernur Sumsel
Herman Deru Minta Pondok Pesantren Maksimalkan Program Satu Desa Satu Rumah Tahfidz
Herman Deru menghadiri Wisuda Huffazh XI Pondok Pesantren Putra Ahlul Quran dan Ponpes Ahlul Quran Para Penghafal Quran Angkatan XI Tahun 2018
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG–Program satu desa satu rumah tahfidz yang diusung Gubernur Herman Deru dan Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya diharapkan dapat mencetak generasi cinta Alquran sejak dari usia dini.
“Program Satu Desa Satu Rumah Tahfidz yang telah berjalan diminta dapat dimaksimalkan oleh para alumni Pondok Pesantren (Ponpes) dengan harapan desa desa yang ada di pelosok anak-anaknya membuat membaca dan cinta akan Alquran,” ucap Deru.
Herman Deru menyampaikan itu saat menghadiri Wisuda Huffazh XI Pondok Pesantren Putra Ahlul Quran dan Ponpes Ahlul Quran Para Penghafal Quran Angkatan XI Tahun 2018 di Ponpes Tahfizhul Qur’an Putri Al Lathifiyyah, Rabu (19/12/2018).
Deru mengucap syukur dan merasa haru melihat para santri yang diwisuda merupakan para penghafal Alquran 30 Juz.
Dia mengucapkan terima kasih bagi kalangan orang tua yang telah menitipkan putra dan putrinya di Ponpes untuk menimba ilmu agama dan menghafal serta memahami isi kandungan Alquran.
"Semangat ini jangan pernah pudar yakinlah Pemerintah Provinsi Sumsel mendukung penuh dan sangat kosentrasi karena begitu pentingnya mengaji,"ungkapnya.
Deru juga menceritakan saat dirinya menjadi Bupati OKU Timur dua priode lalu.
Saat itu Deru telah membuat program gerakan Gemar Mengaji (Gergaji) bahkan program tersebut berjalan dengan baik.
"Saya pernah membuat suatu gerakan di Kabupaten OKU Timur, yakni gerakan Gergaji. Disetiap menjelang sholat maghrib ada mobil khusus yang didesain sedemikian rupa yang mengingatkan para orang tua agar putra-putri untuk datang ke masjid belajar mengaji," imbuhnya.
Gubernur juga mengajak Pemerintah Daerah di 17 Kabupaten/kota di Sumsel jangan hanya disibukkan dengan membangun sarana fisik saja namun yang lebih penting yakni membangun mental yang dilandasi Ilmu Agama.
"Saya sudah mengintrusikan kepada TP PKK untuk mengintegrasikan Paud sebagai embrio rumah cinta Alquran ataupun rumah tahfidz. Yang dimulai dari desa-desa, lorong-lorong hingga ke pelosok-pelosok."
"Saya mohon doa dari para alim ulama di Sumsel agar program ini dapat terlaksana dengan baik,"ucapnya.
Sementara itu, Nawawi Dancik sebagai Ketua Yayasan Ponpes Al Lathifiyyah menjelaskan, Ponpes Al Lathifiyyah secara konsisten setiap dua tahun sekali melaksanakan wisuda para penghafal Alquran.
"Kalau di perguruan tinggi dalam setahun dua kali wisuda, tapi di Pondok Pesantren ini dua tahun sekali wisuda," katanya.
Untuk kali ini yang diwisuda sebanyak 19 orang penghafal 30 Juz. Dengan total yang telah diwisuda pada angkatan ke XI Ponpes ini sebanyak 106 orang penghafal Alquran.