Berita Lubuklinggau

BPBD Rilis Wilayah di Musi Rawas Rawan Bencana Angin Puting Beliung, Ini Wilayah dan Ciri-cirinya

daerah rawan terjadi angin puting beliung di Kabupaten Mura berada di Desa Muara Nilai, Kecamatan Selangit, Air Satan, Kecamatan Muara Beliti

Penulis: Eko Hepronis |
Tribunsumsel.com/ Eko Hepronis
Warga Kabupaten Musi Rawas (Mura) diimbau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mewaspadai angin puting beliung 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Warga Kabupaten Musi Rawas (Mura) diimbau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  untuk mewaspadai angin puting beliung. 

Kepala BPBD Kabupaten Mura, Paisol mengatakan, imbauan tersebut dikeluarkan oleh BPBD setempat seiringnya meningkatnya intensitas. 

Baca: Tak Sampai Satu Minggu Offbid, Mitra Gojek di Palembang Sudah Kembali Tarik Orderan

"Sepanjang tahun 2018 ini memang baru dua kali, pertama di TPK di desa Muara Kati Baru II,  dan kemarin di desa Muara Nilau, Kecamatan Selangit," ungkapnya pada Tribunsumsel.com, Senin (19/11/2018).

Ia menuturkan, daerah rawan terjadi angin puting beliung di Kabupaten Mura berada di Desa Muara Nilai, Kecamatan Selangit, Air Satan, Kecamatan Muara Beliti, Bamasco, Kecamatan Tuah Negri. 

Baca: Ucapan Selamat Hari Maulid Nabi Muhammad SAW Terbaru, Ini Daftar (Kumpulan) Lengkapnya

"Di sana rutin terjadi setiap tahun,  lokasi yang kena itu-itu saja, biasanya karena letaknya lebih tinggi dari desa yang lain, iklimnya lembab dan dataran tinggi," paparnya. 

Ia meminta masyarakat untuk waspada apabila siang hari cuaca panas terik, lalu tiba-tiba awan berubah gelap disertai angin kencang, apabila itu terjadi tidak menutup kemungkinan akan ada angin puting beliung. 

"Jika terjadi masyarakat harus waspada, kalau banyak pohon disekitar rumahnya harus ditebang  sehingga bila terjadi puting beliung tidak menimpa rumah, seng-seng yang sudah buruk juga dipaku kembali," terangnya. 

Bila sudah terjadi warga masyarakat diharapakan mengungsi ketempat aman terlebih dahulu, sebagai antisipasi mengurangi dampak jatuhnya korban jiwa. 

"Tapi terkadang masyarakat kita tidak mau evakuasi karena takut barang-barangnya dan ternaknya hilang, padahal kita menyiapkan tenda pengungsian setiap ada bencana," ujarnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved