Perampokan Driver Online

Driver Taksi Online Hilang di Palembang - Beberapa Bagian Tubuh Hilang, Pelaku Lupa Buang Dimana

Kerangka manusia yang diduga merupakan driver Grabcar, Sofyan (43), tiba di RS Bhayangkara Palembang, Rabu (14/11) dinihari.

Tribunsumsel.com
Driver Taksi Online Sofyan dirampok 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kerangka manusia yang diduga merupakan driver Grabcar, Sofyan (43), tiba di RS Bhayangkara Palembang, Rabu (14/11) dinihari.

Polda Sumsel tengah merangkai sejumlah potongan kerangka yang ditemukan.

"Memang sudah kami temukan, tapi kondisinya tidak utuh, ada beberapa yang masih kami, cari pergelangan kaki, kedua tangan, kaki kiri dan rusuk."

"Sekarang sedang kami rangkai semua," ungkap Kapolda Sumsel, Irjen Zulkarnain Adinegara.

Ia menyampaikan hilangnya sebagian kerangka manusia yang ditemukan kemungkinan disebabkan karena dimakan binatang buas di wilayah semak-semak.

Tempat penemuan jenazah di kawasan Musirawas.

Zulkarnain juga mengungkapkan fakta adanya darah kering di bagian rahang dan retaknya tengkorak yang ditemukan.

Hal itu menujukkan indikasi adanya benturan keras di bagian kepala dan rahang.

"Kami tadi melihat ada gumpalan darah di rahang dan tengkoraknya yang retak."

"Ini menunjukkan ada pemukulan dengan benda tumpul, bukan dicekik atau dijerat seperti yang disampaikan pelaku," katanya.

Menurutnya, pelaku yang telah berhasil ditangkap, Ridwan, membuat penyidik di lapangan kebingungan karena mengaku lupa tempat pembuangan jenazah.

Namun dengan berbagai upaya, akhirnya jenazah yang telah berupa kerangka berhasil ditemukan.

Ridwan mengaku korban hanya dijerat menggunakan tali, sementara tangan dan kaki Sofyan dipegang oleh tiga pelaku lain.

"Ini memang sangat berbeda dari keterangan tersangka Ridwan, nanti hasil otopsi akan dicocokkan lagi bagaimana cara pelaku menghabisi nyawa korban," ujarnya.

"Kami sedang dalami, semoga akan segera terungkap semua apa yang terjadi."

"Termasuk tertangkapnya pelaku yang telah bertindak keji kepada korban," tegas kapolda.

Sembari mencari bagian kerangka yang belum ditemukan pihaknya juga mengambil sample DNA dari keluarga yakni istri Sofyan, Fitriyani (32) dan anaknya, M Raflitiandi (14).

Proses tes DNA kemungkinan akan berlangsung selama sepekan penuh untuk memberikan keyakinan bahwa jenazah itu merupakan Sofyan.

Sekali pun berdasarkan ciri ciri sekunder, yakni pakaian, celana dan ikat pinggang sudah diakui milik Sofyan oleh keluarga.

"Pakaian dan ikat pinggang sudah diakui milik Sofyan, tapi itu baru ciri ciri sekunder, kita butuh ciri primer yakni sidik Jari dan DNA."

"Karena sidik Jari tidak dimungkinkan maka satu jalan adalah DNA," katanya.

Sementara untuk pelaku, Zulkarnain menegaskan baru mengamankan satu dari empat pelaku, yakni Ridwan warga kecamatan Rawas Ulu Kabupaten Muratara.

"Pelaku baru satu, kami masih ajak jalan-jalan, untuk cari rekan-rekannya, para pelaku sudah kami kantongi, mayoritas adalah warga Muratara sementara satu orang warga Muba," katanya.

Ia kembali mengimbau tiga pelaku itu menyerahkan diri kepada kepolisian dan mempertanggung jawabkan kejahatan yang dilakukannya.

"Saya sudah instruksikan anggota untuk memburu mereka sampai kemana pun, hidup atau mati. Kami tidak akan berhenti," kata kapolda dengan mimik geram. (Tribunsumsel.com/Yohanes Tri Nugroho)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved