Berita Muratara
Warga Kadang Antre Berjam-jam saat Lintasi Jalan Berlumpur di Desa Setia Marga Muratara
Keluhan masyarakat Desa Setia Marga dan Desa Bina Karya, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Muratara mengenai permasalahan jalan seolah tiada hentinya
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com Farlin Addian
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA-Keluhan masyarakat Desa Setia Marga dan Desa Bina Karya, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Muratara mengenai permasalahan jalan seolah tiada hentinya.
Pasalnya, jalan yang sering dilalui warga setiap harinya itu kerap berlumpur apabila memasuki musim penghujan, bahkan kebanjiran.
Saat kemarau, jalan itu banyak debu yang pekat lantaran puluhan tahun jalan tersebut tak kunjung diperbaiki.
Namun, pasca hujan semalaman hingga pagi membuat kondisi jalan digenangi air hujan yang menyebabkan berlumpur hingga sulit dilalui warga desa.
Baca: TV Online Indosiar (Live Streaming), DAcademy Asia 4 Top 30 Grup 4, Perjuangan Nabila Indonesia
Baca: Malam Sebelum Meninggal, ART Ungkap Sikap Aneh yang Ditunjukkan Pretty Asmara
Munir (35 tahun), warga Desa Setia Marga, mengatakan setiap hari jalan berlumpur inilah yang dilaluinya bersama warga yang lain untuk beraktivitas.
Meskipun sangat menyulitkan warga, namun jalan itu tetap dilalui, mengingat tidak ada lagi akses jalan lain.
"Kadang kalau habis hujan, kami bisa berjam-jam mengantre di jalan ini untuk keluar masuk desa, karena sering ada mobil yang terjebak di lubang berlumpur," ungkapnya.
Dikatakan Munir, dampak dari jalan rusak tersebut menghambat aktivitas masyarakat yang akan keluar masuk desa untuk berbelanja memenuhi kebutuhan hidup.
Jarak yang harusnya bisa ditempuh sekitar 1 jam justru menjadi 2 jam bahkan lebih.
Baca: Polisi Temukan Senjata Api Rakitan saat Penggerebekan Terduga Pengedar Narkoba di Gandus Palembang
Baca: Kabar Penculikan Anak di Gelumbang, Polisi Ringkus Pengasuh Anak Hendak Bawa Laila ke Pulau Jawa
Apalagi jika ada kendaraan lain yang terbenam dalam lumpur, sehingga terpaksa menunggu kendaraan itu terlepas dari lumpur.
"Kami sangat berharap adanya perhatian pemerintah, supaya diperbaiki, agar meringankan beban masyarakat," tambahnya.
Senada juga dikeluhkan Mada (53), seorang sopir mobil. Ia mengatakan tak jarang kendaraan yang dibawanya terbenam dalam lumpur.
"Kalau sudah terbenam terpaksa mencari bantuan untuk dorong," ujarnya.
Menurutnya, jalan ini pernah diusulkan ke pemerintah supaya dibangun, namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan direalisasikan.
"Harapannya segera dibangun jalan aspal, minimal diperbaiki supaya tidak berlumpur, karena ini merupakan akses satu-satunya," harap dia.