Berita Lahat
PDAM Tirta Lematang Butuh Modal Rp 20 Miliar, Bappeda Lahat Usul Pinjam ke PT SMI
Solusi bagi PDAM Tirta Lematang bisa meminjam modal ke PT Sarana Multi Infrastruktur (PSMI) di bawah Kementrian Keuangan RI
TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT -Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Lematang Lahat tak kunjung membaik.
Sejak berdiri 24 tahun lalu saluran air bersih belum merata teralirkan ke rumah rumah warga.
Persoalan yang dihadapi minimnya pipanisasi dan banyak kebocoran membuat PDAM Tirta Lematang Lahat, tak kunjung sembuh dari 'sakitnya'.
Disisi lain, pemasukan yang dihasilkan hanya mampu untuk membiaya ongkos produksi dan gaji karyawan saja.
"Ya sejak 24 tahun lalu pejabat Dirut PDAM selalu berusaha meningkatkan pelayanan PDAM."
"Terbatasnya anggaran dan tidak ada modal membuat PDAM tak bisa berkembang," ungkap Kepala Bappeda Pemkab Lahat, Herman Oemar.
Baca: Piala Asia U-19 Indonesia vs Jepang : Belum Pernah Main, 7 Pemain Siap Beri Kejutan Demi Piala Dunia
Baca: Film Bioksop Indonesia A Man Called Ahok Tayang 8 November 2018, Ini Sinopsis dan Trailer
Dikatakan Herman, tidak adanya anggaran membuat pihak PDAM tidak bisa menambah pipanisasi padahal air yang disuplai kepada pelanggan 6552 liter kubik perhari.
Jumlah tersebut mampu untuk melayani 8.190 pelanggan. Sementara PDAM Lahat, hanya memiliki 4.100 pelanggan.
"Produksi air kita itu banyak tapi terbatas pipanisasinya belum lagi saat pemasangan yang kerap dihadapkan dengan lahan PJKA, "turutnya.
Selain adanya penyertaan modal dari dana APBD, Herman menuturkan solusinya PDAM bisa meminjam modal ke PT Sarana Multi Infrastruktur (PSMI) di bawah Kementrian Keuangan RI.
Baca: Antisipasi Konflik Efek Pembakaran Bendera di Garut, Kejari Prabumulih Kumpulkan OrganisasiKeagamaan
Baca: Kabar Duka Arumi Bachsin, Sang Ayang Berpulang, Ini Ungkapan Sedihnya
Selain bisa memberikan pinjaman modal PT SMI juga melakukan pendampingan terhadap pelaksanaan kegiatan yang dilakukan sehingga tepat sasaran.
Selain itu, di PT SMI cara pengembalianya tidak serta merta namun memberikan rentan waktu satu hingga tiga tahun.
Selanjutnya, PDAM bisa melunasi dengan cara mencicilnya.
Dengan modal yang diberikan maka PDAM bisa berbenah dengan target bisa menghasilkan untuk mengembalikan modal maupun pemasukan daerah nantinya.
"Itu resmi dan solusi bagi daerah agar bisa lebih cepat membangun sehingga tidak mesti menunggu dana APBD. sejauh ini sudah ada 10 Kabupaten di Sumsel yang pinjam."
"Untuk pembangunan di PDAM setidaknya butuh Rp 20 Miliar,"jelas Herman, Jumat (26/10).
Baca: Sedang LDR dengan Pasangan? Simak Tips dari Tantri Kotak yang Sudah Berpengalaman
Baca: Dengar Kabar ATM BRI akan Diblokir, Nasabah Ramai Antri Ganti ATM di BRI Gunung Megang Muaraenim