Gempa dan Tsunami Palu
Keluarga Mandagi Pencetak Atlet Penerjun Payung itu Kembali Berduka, Selamat Jalan Petra Mandagi
Petra Mandagi, anak dari mendiang penerjun senior Theo Mandagi, ditemukan meninggal dalam bencana alama Gempa dan Tsunami di Palu.
Penulis: M. Syah Beni | Editor: M. Syah Beni
TRIBUNSUMSEL.COM- Indonesia kini harus kehilangan lagi seorang keluarga penerjun payung Mandagi.
Petra Mandagi, anak dari mendiang penerjun senior Theo Mandagi, ditemukan meninggal dalam bencana alama Gempa dan Tsunami di Palu.
Kabar meninggalnya Petra Mandagi disampaikan oleh Asgaf Umar Ketua Paralayang Sulteng.
Setelah keluarga melihat langsung (Ayah Glenn) dan Cincin petra tertulis nama istrinya Stevi.
Maka dipastikan Kedua jenazah adalah GLEEN MONONUTU dan PETRA MANDAGI. Keduanya adalah atlet Sulut.
Selamat Jalan Kawan Tuhan Yang Maha Esa menyertai Kalian berdua.
Baca: Jenazah Atlet Paralayang Petra Mandagi Dikenali dari Cincin yang Dipakai, Ada Tulisan Nama ini
Begitu isi pesan yang disebarkan oleh Asgaf Umar.
Petra Mandagi dan puluhan atlet penerjun lainnya sedang berada di Palu untuk mengikuti Parade terjun X-Country 2018 di Festival Pesona Palu Mamoni.
Petra yang dikabarkan sedang berada di hotel Roa-roa tertimpa reruntuhan bangunan.
Keluarga Mandagi
Dikutip dari berbagai sumber, keluarga Mandagi dikenal sebagai atlet penerjun nasional.
Satu persatu atlet penerjun dari keluarga Mandagi ini meninggalkan kita untuk selamanya.
Theo Mandagi, ayah dari Petra Mandagi meninggal saat sedang merayakan pemecahan rekor terjun payung kerjasama di udara yang dilakukan 100 penerjun dari 17 negara.
Kejadiannya pada 11 Agustus 2004.
Baca: Update Korban Gempa dan Tsunami Palu : Petra Mandagi Atlet Paralayang Ditemukan Meninggal
Setelah berhasil memecahkan rekor, sejumlah penerjun lalu berinisiatif melakukan sunset jump, yakni terjun bersama-sama menjelang matahari terbenam.