Gempa Donggala

Gempa Bumi Donggala dan Palu : Juventus Kirim Doa dan Dukungan Untuk Masyarakat Donggala dan Palu

Juventus sempat menyampaikan rasa bela sungkawa dan mengirimkn pesan untuk menguatkan masayarakat Donggala.

MARCO BERTORELLO/AFP
Megabintang Juventus, Cristiano Ronaldo (kedua dari kanan), memeluk Mario Mandzukic yang mencetak gol ke gawang Lazio dalam laga Liga Italia di Allianz Stadium, Turin pada 25 Agustus 2018. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Gempa berkekuatan 7,7 skala richter dan mengakibatkan tsunami di Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) mengundang duka dari berbagai kalangan, termasuk klub raksasa Italia Juventus yang turut menunjukkan rasa simpati untuk korban gempa bumi di Donggala.

 Juventus sempat menyampaikan rasa bela sungkawa dan mengirimkn pesan untuk menguatkan masayarakat Donggala.

Melalui akun Twitter berbahasa Indonesia, Juventusmenyampaikan ucapan khusus kepada korban gempa bumi Donggala.

Baca: Tak Sadar Ada Gempa, Pilot Pesawat Batik Air Melihat Gelombang Aneh di Pesisir Pantai Palu

Baca: 7 Fakta Gempa Donggala dan Tsunami Palu,Mulai Dari Mayat Bergelimpangan Hingga Karakter Gempa

Ucapan bernada menguatkan masyarakat Indonesia ini disampaikan oleh Juventus pada Jumat (28/9/2018).

"Juventus turut mengirimkan doa untuk keselamatan seluruh masyarakat Donggala, Palu dan sekitarnya setelah terjadinya gempa bumi hari ini," bunyi pesan klub yang dibela Cristiano Ronaldo itu.

Baca: Timnas Indonesia : PSSI Resmi Panggil 22 Pemain Untuk Laga Uji Coba, 5 Faktor Ini Jadi Sorotan

Baca: Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Amal Untuk Haringga, Arema vs Madura United

Dilansir dari Kompas.com, gempa berkekuatan 7,7 skala richter mengguncang wilayah Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) pertang yang dan disertai tsunami.

Selain itu, gempa yang terjadi tersebut juga membuat jaringan telekomunikasi di Donggala dan sekitarnya tidak dapat beroperasi.

 Menurut BMKG, karakter gempa di Donggala berbeda dengan gempa yang terjadi di Lombok, NTB.

Gempa di Donggala disebabkan pergeseran patahan atau sesar PaluKoro, sedangkan di Lombok dipicu kenaikan patahan Flores.

"Selama ini tidak ada gempa mencapai 7,4 SR di daerah itu. Kondiri itu justru menyebabkan adanya pengumpulan energi yang bisa memicu gempa lebih besar seperti yang telah terjadi hari ini," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dikutip dari Kompas.com.

Sementara itu, dari hasil pantauan BMKG hingga pukul 20.00 WIB kemarin, telah terjadi 22 kali gempa susulan yang tercatat dengan magnitude terbesar M 6,3 dan terkecil M 2,9.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved