Topan Jebi Berkekuatan 216 kilometer, Telan Korban Sedikit, Warga Indonesia Beberkan Antisipasinya
Topan badai melanda Jepang dalam kurun waktu 25 tahun terakhir. Topan ini membawa angin dengan kecepatan 216 kilometer per jam disertai hujan lebat
TRIBUNSUMSEL.COM - Topan Jebi menerjang Jepang pada Selasa (4/9/2018).
Dilansir dari Tribunbali.com. Terjangan topan tersebut tercatat sebagai badai terkuat yang melanda Jepang dalam kurun waktu 25 tahun terakhir.
Baca: Tak Disangka Ternyata Begini Kondisi Rumah Habib Usman bin Yahya Suami Karika Putri
Topan ini membawa angin dengan kecepatan maksimal 216 kilometer per jam disertai hujan lebat.
Baca: Lucinta Luna Diklaim Malaysia dan Akan Pindah ke Sana, Netizen: Kali ini Ikhlas Ambil Jangan Balikin
Berikut salah satu unggahan videonya:
Terlihat dalam video itu, angin bertiup sangat kencang, bahkan menyebabkan mobil pribadi dan mobil pick up bak tertutup yang sedang melaju terempas dan terguling.
Badai juga menyebabkan atap-atap bangunan terbang, bahkan ada yang mengenai tiang listrik dan mengakibatkan munculnya percikan api lumayan besar.
Memperlihatkan atap di sebuah stasiun kereta ambruk dan jatuh ke dasar bangunan.
Tak hanya itu, badai memporak-porandakan salah satu sudut kota di Jepang.
Kaca-kaca bangunan terlihat pecah.
Berdasarkan pemberitaan Kompas.com sebelumnya, kapal 2.591 ton Houn Maru di mana awalnya tengah berlabuh di Osaka Bay turut tersapu ke jembatan akibat topan ini.
Jumlah korban terjangan topan terkuat dalam 25 tahun di Jepang telah merenggut 9 korban jiwa pada Rabu (5/9/2018).
Sementara itu, ribuan orang telantar di bandara karena badai yang merusak telah mengganggu jadwal penerbangan.
Topan Jebi menghantam pesisir Jepang pada Selasa (4/9/2018) tengah hari, dengan membawa angin dengan kecepatan maksimal 216 km/jam disertai hujan lebat.
Embusan kuat menghancurkan atap rumah, membuat truk terbalik di jembatan dan menyeret 2.591 ton kapal tanker yang berlabuh di Osaka Bay ke jembatan yang mengarah ke Bandara Internasional Kansai.
Kerusakan jembatan membuat bandara, yang berada di sebuah pulau buatan, terputus dari daratan.
