Tragis, Ais Sudah Sembuh, Keluarga Tolak Merawat. Pengakuan Istri Wakapolda Jatim Ini Bikin Nangis
Pelaku bom bunuh diri memang tidak bisa dimaafkan, mereka tak lagi mempedulikan kemanusiaan
TRIBUNSUMSEL.COM-Pelaku bom bunuh diri memang tidak bisa dimaafkan, mereka tak lagi mempedulikan kemanusiaan untuk melancarkan aksinya.
Bahkan anak sendiri pun dikorbankan demi aksi teror.
Seperti kejadian bom bunuh diri di gereja dan bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya yang masih membekas diingatan.
Baca: Puasa Perdana Sebagai Suami Istri, Begini Kompaknya Raisa dan Hamish Daud saat Makan Sahur
Baca: BREAKING NEWS: Hari Pertama Puasa, Bali Diguncang Gempa 5.1 SR
Baca: Astaga, Tinggalkan Istri, Raffi Ahmad Sahur Pertama Bareng Ayu Ting Ting Ini yang Terjadi
Baca: BREAKING NEWS: Kebakaran Besar Terjadi di 15 Ulu Palembang
Baca: Tanya soal Jaga Bentuk Tubuh & Sebut Istri Seperti Gajah Saat Hamil, Pria Ini Ditampar Sandra Dewi
Hal ini juga sekaligus mengingatkan kita pada sosok bocah yang selamat dan berjalan terhuyung-huyung.Bocah tersebut bernam Ais, gadis berusia delapan tahun yang merupakan satu-satunya orang yang selamat dalam aksi bom bunuh.
Ais merupakan putri bungsu dari keluarga pelaku ledakan bom di depan markas polisi di Jalan Sikatan di Krembangan, Kota Surabaya, Jawa Timur, itu.
Ais terlempar saat bom yang dibawa keluarganya dengan dua sepeda motor itu meledak di depan para polisi yang berjaga.

Ayah, ibu, dan dua saudaranya dinyatakan tewas di tempat.
Terlihat dari CCTV yang merekam bocah berkerudung tersebut tampak merangkak dari samping mobil dan motor yang rusak akibat bom.
Sementara api dan asap ledakan masih mengepul, ia mencoba berdiri sendiri.
Polisi yang berada di sekitar berteriak "Astaghfirullah" ketika melihat sang bocah.
Anak kecil itu diselamatkan oleh AKBP Roni Faisal Saiful Faton, Kasatresnarkoba Polrestabes Surabaya.
Saat itu, Roni mengaku melihat anak perempuan menangis dan menyangkut di motor bersama ibunya.
"Saya teriak, berdiri nak. Saya takut mobil yang terbakar meledak," jelas Roni.
"Saya langsung angkat anak itu," aku AKBP Roni Faisal Saiful Faton.
"Saya bopong, yang penting anak itu segera dibawa ke rumah sakit," lanjutnya.

Ditambahkan Rony, kondisi bocah bernama lengkap Aisyah Azzahra Putri tersebut terluka dan berdarah akibat posisinya yang berada di belakang motor peledak.
"Luka berdarah semua. Meledak motor di depan, dia di belakang bersama ibunya. Kondisi ibunya meninggal," kata Rony.