Tragis, Ais Sudah Sembuh, Keluarga Tolak Merawat. Pengakuan Istri Wakapolda Jatim Ini Bikin Nangis

Pelaku bom bunuh diri memang tidak bisa dimaafkan, mereka tak lagi mempedulikan kemanusiaan

bom bunuh diri surabaya 

TRIBUNSUMSEL.COM-Pelaku bom bunuh diri memang tidak bisa dimaafkan, mereka tak lagi mempedulikan kemanusiaan untuk melancarkan aksinya. 

Bahkan anak sendiri pun dikorbankan demi aksi teror. 

Seperti kejadian bom bunuh diri di gereja dan bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya yang masih membekas diingatan. 

Bocah tersebut bernam Ais, gadis berusia delapan tahun yang merupakan satu-satunya orang yang selamat dalam aksi bom bunuh.

Ais merupakan putri bungsu dari keluarga pelaku ledakan bom di depan markas polisi di Jalan Sikatan di Krembangan, Kota Surabaya, Jawa Timur, itu.

Ais terlempar saat bom yang dibawa keluarganya dengan dua sepeda motor itu meledak di depan para polisi yang berjaga.

Ais sedang dirawat
Ais sedang dirawat ()

Ayah, ibu, dan dua saudaranya dinyatakan tewas di tempat.

Terlihat dari CCTV yang merekam bocah berkerudung tersebut tampak merangkak dari samping mobil dan motor yang rusak akibat bom.

Sementara api dan asap ledakan masih mengepul, ia mencoba berdiri sendiri.

Polisi yang berada di sekitar berteriak "Astaghfirullah" ketika melihat sang bocah.

Anak kecil itu diselamatkan oleh AKBP Roni Faisal Saiful Faton, Kasatresnarkoba Polrestabes Surabaya.

Saat itu, Roni mengaku melihat anak perempuan menangis dan menyangkut di motor bersama ibunya.

"Saya teriak, berdiri nak. Saya takut mobil yang terbakar meledak," jelas Roni.

"Saya langsung angkat anak itu," aku AKBP Roni Faisal Saiful Faton.

"Saya bopong, yang penting anak itu segera dibawa ke rumah sakit," lanjutnya.

AIS bocah selamat dari bom bunuh diri orangtuanya di Mapolrestabes Surabaya, Senina (14/5/2018)
AIS bocah selamat dari bom bunuh diri orangtuanya di Mapolrestabes Surabaya, Senina (14/5/2018) (kolasesripoku.com)

Ditambahkan Rony, kondisi bocah bernama lengkap Aisyah Azzahra Putri tersebut terluka dan berdarah akibat posisinya yang berada di belakang motor peledak.

"Luka berdarah semua. Meledak motor di depan, dia di belakang bersama ibunya. Kondisi ibunya meninggal," kata Rony.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved