Berita Lubuklinggau

Stok Dikurangi, Solar dan Premium di Lubuklinggau Langka

Sudah sebulan terakhir Bahan Bakar Minyak (BBM) di kota Lubuklinggau sulit di dapat, hampir setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Melisa Wulandari
tribunsumsel.com/Eko Hepronis
Stok Dikurangi, Solar dan Premium di Lubuklinggau Langka 

Laporan wartawan Tribunsumsel. Com, Eko Hepronis.

TRIBUNSUMSEL. COM, LUBUKLINGGAU - Sudah sebulan terakhir Bahan Bakar Minyak (BBM) di kota Lubuklinggau sulit di dapat, hampir setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di kota Lubuklinggau terjadi antrian yang panjang.

Seperti yang terjadi di SPBU Marga Mulya contohnya antrian kendaraan roda dua maupun roda empat ‎mengular panjang dari jalan lintas HM Suharto, Kelurahan Simpang Priuk, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II sampai dalam depot.

Baca: Perbaikan Jalan, Jembatan Endikat-Gumay Ulu Diharapkan Satu Pekat

Sus pegawai SPBU Marga Mulya menuturkan antrian panjang yang terjadi di SPBU tempatnya bekerja disebabkan karena adanya pengurangan jatah kuota BBM, terutama untuk BBM jenis solar dan premium.

"Sekarang memang ada pengurangan biasanya solar itu 16 ton perhari sekarang dikurangi jadi 8 ton perhari. Jam 11.00 WIB kadang sudah habis,"ungkapnya, Jumat (20/4/2018).

Baca: Perbaikan Jalan, Jembatan Endikat-Gumay Ulu Diharapkan Satu Pekat

Selain solar, yang mendapat pengurangan adalah BBM jenis premium, namun ia mengaku tidak tahu pasti berapa pengurangan yang dilakukan oleh Pertamina.

"Kalau untuk premium stoknya tidak stabil, biasanya kadang tidak masuk sama sekali. Wajar kalau antriannya panjang mas," katanya.

Baca: Dari Jauh Tampak Kucing Ini Tergeletak Mengenaskan di Jalanan, Fakta Aslinya Kok Geregetan

Pantauan Tribunsumsel.Com dilapangan satu persatu mobil yang menggunakan bahan bakar jenis solar maupun jenis bensin masuk kedalam depot untuk mengisi bahan bakar.

Namun sayangnya, setelah mengantri panjang dan berjam-jam kadang pemilik kendaraan yang mengantri itu tidak mendapatkan bahan bakar, sehingga mereka kadang pulang dengan rasa kecewa.

Baca: Diminta DPR Urungkan Proyek Jembatan Musi IV, Ini Kata Kadis PUBM Sumsel Ucok Hidayat

"Kadang sudah mengantri dari pagi, tiba-tiba ketika sudah dekat pegawainya bilang BBM habis. Disini kita kadang kesal," ungkap Ali salah seorang sopir truk.

Menurut Ali produk-produk lain seperti pertamax, pertalite, dan lain-lain sangat tersedia di hampir semua SPBU hanya saja harganya sangat mahal.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved