Adik Jadi Korban Tewas di Tanjakan Emen,Curhatan Sang Kakak Mengenang Momen Terakhir Bikin Haru

Sebanyak 27 jiwa melayang pada kecelakaan maut di Tanjakan Emen meninggalkan duka bagi anggota keluarga korban.

TRIBUNSUMSEL.COM -- Sebanyak 27 jiwa melayang pada kecelakaan maut di Tanjakan Emen meninggalkan duka bagi anggota keluarga korban.

Tak terkecuali yang dirasakan Arsy Imanda, yang meraswa kehilangan karena salah satu anggota keluarganya menjadi korban tewas kecelakaan maut yang terjadi Sabtu (10/2/2018).

Arsy kehilangan adik bungsunya, Atifah Siameti Imanda (10) yang menjadi salah satu korban tewas kecelakaan maut tersebut.

Terlebih adiknya itu sangat sering memintanya untuk diajari PR matematika.

Tak ada firasat apapun yang ia rasakan sebelum adik ketiganya itu pergi selama-lamanya.

Berikut kisah lengkapnya :

"Dek. 
Berarti kakak udah gak ngajarin kamu matematika lagi ya? Udah gak ada yang ketok-ketok masuk pintu kamar ujug-ujug minta ajarin matematika, atau setor hafalan perkalian, atau minta diperhatiin latihan pidato waktu kamu lomba pildacil, atau kamu curhat apapun ke aku tentang yg lg kamu rasain dan minta aku bantu buat selesaiin, atau iseng geratak buku bukuku buat kamu pinjem.

Kamu udah gak perlu khawatir lagi, "Kak, nanti kalau kak Arsy nikah yang ngajarin aku matematika siapa? Kamu tetep disini ya buat ajarin aku."
"Kak, ntar kalau kamu nikah, kamar kamu buat siapa?"
Atau kalau lagi nonton pilem tema keluarga atau baca buku ttg jodoh atau nikah,"Cie, kamu jodohnya mana kak?" "Kamu kapan nikahnya kak?" "Kalau kamu nikah nanti rumahnya deket sini aja ya." "Nanti anak kakak manggil aku apa?"

Gak ada lagi acara tanya jawab ttg hal-hal yang seringkali sulit aku jawab agar penyampaiannya sederhana dan kamu ngerti, "Kak, pacaran ga boleh ya? Emang kenapa?" "Kak, kalau cuma suka suka an boleh gak?" "Kak, emang cowok sama cewek gak boleh pegangan tangan ya? Kalo cuma jadi termasuk ke dalam gaya dance gmn?" "Kak, waktu kamu haid pertama kali gmn kak?" "Kak, karma itu apa?" "Kak, temen aku ada yg suka jahat sama aku. Aku harus gmn?" "Kak, tadi helmku ketinggalan di sekolah. Aku takut dimarahin bunda. Gimana nih kak aku bingung?"

Kak, aku mau cerita sesuatu deh.
Kak, nanti ke kamarku ya temenin aku tidur.
Kak, aku mau pakai jilbab yg kayak kamu yaa dipenitiin keatas gitu, pakein ya.
Sekian banyak temanmu yg nyuruh kamu lepas jilbab biar lebih cantik, kamu tetap istiqomah untuk pakai.

Athifa Syiameti Imanda (korban kecelakaan di Tanjakan Emen, Subang)
Athifa Syiameti Imanda (korban kecelakaan di Tanjakan Emen, Subang) ()

Kalau kakak lagi (sok) sibuk pergi mulu:
Kak, kakak mau kemana lagi? Pulangnya jangan lama-lama ya. Kakak pulang cepet ya aku ada PR Matematika. Kakak bawain aku sesuatu ya nanti, terserah boleh makanan, boleh barang yang aku suka. Walau seringnya pas pulang udah kemaleman terus kamu udah bobo, dek.
---terus karena kamu paling ngerti kalo kakakmu ini gak mau beliin barang yang ga penting macam slime dan squishy barang kesukaanmu, kamu bikin list barang2 berguna yang kamu minta beliin.

Kemarin guru ngaji kamu bilang ke aku, terakhir ngaji, kamu ga bergairah buat main sama temen kamu. Kata kak Enah (guru ngaji), kamu cepet banget belajarnya. Oiya, Al-Qur'an yg mau aku kasih buat kamu ini gimana dek? Aku gabisa nanya lagi, "Sekarang udh iqro brp? Gmn ngajinya?" terus kamu tanpa aku tanya juga laporan, "Kakak, aku udah iqro 6 kak!" dengan bahagianya laporan krn sebentar lagi bisa ikutan aku baca al-qur'an ya, gak lagi cuma mantengin kakaknya tilawah terus nanya2 ini cara bacanya gmn kak? Kakak lg baca yang mana?

Dek, kenangan bersama kamu begitu menyenangkan. Kita begitu dekat. Bukan cuma aku yg ngajarin kamu, tp kamu juga banyak ngasih aku pelajaran. Mungkin itu alasan kenapa Allah menghendaki utk aku di rumah saja mengurus segala persiapan kedatangan kamu untuk pergi selamanya. Mungkin Allah tau, aku gak akan sekuat papa, bunda, adik pertama (Annisa), dan adik kedua (Dika), untuk bisa membersamai melihat utuh tubuhmu yg sudah berpisah dengan ruhnya, menemani di ambulans, karena pas kamu sampai rumah, liat wajahmu saja aku udah gak kuat dek.

FB

Dek, sebenarnya pas bangun tidur tadi kakak masih berharap kejadian kemarin itu cuma mimpi. Tp pas aku keatas buat bangunin kamu sholat subuh dan siap2 sekolah, kamu gak ada di kasur ya. Kamu gak minta lagi, "Kak, tolong setrikain kerudung aku ya, udah aku idupin setrikaannya."

Dek, baru beberapa pekan yang lalu, aku berbicara tentang apa apa yang ada di dunia ini hanyalah titipan Allah. Maka dari itu, Allah sangat berhak untuk mengambil titipanNya. Nanti kalau aku ngaku-ngakuin kamu sebagai milikku dan gak terima diambil sama Allah, bisa bisa Allah marah ya dek. Terus sekarang Allah langsung ngasih aku ujian praktiknya. Allah kayaknya mau verifikasi apa yang yang pernah aku ucapkan ya.

fb
Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved