Truk Hangus di Kebun Tebu Ogan Ilir

Ayah Yudi Berharap Pembunuh Anaknya di Perkebunan Tebu OI Dihukum Setimpal: Nyawa Dibalas Nyawa

Ayah Asril Wahyudi, sopir truk yang dibunuh di perkebunan tebu Ogan Ilir mengungkapkan sempat tak percaya putranya meninggal dengan cara tak wajar.

Tribunsumsel.com/Agung Dwipayana
BERI KETERANGAN - Kamirusdi, ayahanda Yudi saat diwawancarai di Palembang, Minggu (26/10/2025) siang. Dia berharap para tersangka pembunuhan anaknya dihukum setimpal, dengan seadil-adilnya. 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Ayah Asril Wahyudi, sopir truk yang dibunuh di perkebunan tebu Ogan Ilir mengungkapkan sempat tak percaya putranya meninggal dengan cara tak wajar.

Kamirusdi, ayah dari Yudi mendapat kabar duka saat ia berada di kampung halaman di Solok Selatan, Sumatera Barat.

Usai mendapat kabar pada Senin (13/10/2025), Kamirusdi langsung bertolak menuju Palembang.

"Ya terkejut sekali (mendengar kematian Yudi). Kayak disambar petir," kata Kamirusdi kepada TribunSumsel.com dan Sripoku.com, Minggu (26/10/2025).

Pria 71 tahun ini mengaku telah diambil sampel darah oleh Tim Laboratorium Forensik Polda Sumatera Selatan.

TRUK TERBAKAR - Insiden kebakaran kendaraan truk terjadi di perkebunan tebu wilayah Desa Seri Bandung, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir pada Senin (13/10/2025) pagi. Polisi telah mendatangi TKP untuk melakukan penyelidikan.
TRUK TERBAKAR - Insiden kebakaran kendaraan truk terjadi di perkebunan tebu wilayah Desa Seri Bandung, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir pada Senin (13/10/2025) pagi. Polisi telah mendatangi TKP untuk melakukan penyelidikan. (Polres Ogan Ilir)

"Diambil darah saya dan darah adiknya almarhum. Kata polisi untuk keperluan tes DNA," ujar Kamirusdi.

Kini ia pun menunggu hasil tes DNA yang akan dicocokkan dengan DNA jasad terbakar di dalam kabin truk.

Lebih lanjut Kamirusdi mengungkapkan, Yudi dikenal sebagai anak yang baik dan mandiri.

Jika sebelumnya korban sering menghubungi keluarga di kampung halaman, kini suara ciri khas Yudi tak dapat lagi didengar.

"Saya ada anak tiga orang. Dia (korban) itu yang nomor dua. Kalau kakaknya itu perempuan tinggal di Aceh," tutur Kamirusdi.

Dirinya berharap para tersangka pembunuhan anaknya dihukum setimpal, dengan seadil-adilnya.

"Bagi saya, nyawa dibalas nyawa. Penegakan hukum harus adil," ucap Kamirusdi.

SEBELUMNYA, peristiwa mengerikan terjadi di daerah perkebunan tebu wilayah Desa Seri Bandung, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, Sumsel pada Senin (13/10/2025) pagi.

Warga melihat ada truk yang ditemukan dalam kondisi hangus terbakarnya.

Lebih mengagetkan lagi, ditemukan mayat di dalam truk bernopol BG 9038 UIU tersebut.

"Sepertinya itu truk yang biasa angkut alat berat. Kondisinya gosong dan ada mayat di dalamnya," kata seorang saksi mata bernama Misbakun.

Tak lama berselang, polisi menghadirkan Adam Saputra (28), Agung Sanjaya (25), dan Redho Saputra (24) tersangka pembakaran truk tronton dan sopirnya di perkebunan tebu Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir dalam rilis tersangka di Polda Sumsel, Senin (20/10/2025). 

Selain ketiga tersangka ini, ada satu rekan mereka berinisial I yang masih buron.

Mereka masing-masing adalah warga Desa Payalingkung Kecamatan Lubuk Keliat, Kabupaten Ogan Ilir.

Dengan motif awal ingin menguasai harta, para tersangka menghabisi nyawa korban dengan cara dicekik kemudian membakarnya bersama tronton dengan menyiramkan BBM ke kabin.

 Kapolres Ogan Ilir AKBP Bagus Suryo Wibowo mengatakan, motif pembunuhan terhadap korban lantaran karena para tersangka ingin merampas kendaraan truk tronton yang dikendarai korban. 

Adapun otak pembunuhan tersebut adalah Adam Saputra  (AS).

"Awalnya mereka hanya ingin merampas uang. Tapi tiba-tiba dalam satu jam perjalanan AS merubah rencana jadi ingin mengambil alih truk," ujar Bagus.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved