Penembakan di Banyuasin
Pengakuan Hadi Siswanto, Pengusaha Tembak Mati Warga di Banyuasin, Ungkap Asal Senpi: Sudah 4 Tahun
Pengakuan Hadi Siswanto (32) soal asal usul senjata api yang didapat tembak Oberta Parjiman alias Obi (35) hingga tewas di pinggir jalan
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Ringkasan Berita:
- Hadi Siswanto dapat senpi dari temannya.
- Hadi merupakan pengusaha penembakan mati warga di Banyuasin.
- Pelaku terancam penjara hukuman mati.
TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap asal usul senjata api (senpi) yang digunakan Hadi Siswanto (32) menembak mati Oberta Parjiman alias Obi (35) saat terlibat perkelahian di pinggir jalan Desa Tanjung Agung, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Selasa (21/10/2025).
Pengusaha pemilik penginapan OYO yang berada di Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin ini mengaku, senpi itu didapat dari temannya.
"Sudah empat tahun lebih di dapat dari kawan," kata Hadi menjawab pertanyaan Kapolres Banyuasin AKBP Ruri Prasetowo saat rilis tersangka di Polres Banyuasin, Rabu (22/10/2025).
Aksi penembakan itu bermula dari Hadi Siswanto terlibat cek-cok dengan M. Dwi Yulianto (27), sopir angkutan desa yang juga rekan korban saat mengantre BBM di SPBU Desa Limau, Selasa (21/10/2025) sore.
Hal ini diakui langsung oleh Hadi ke polisi.
"Kalau mau menurut jalurnya pak, harusnya dia (rombongan sopir angkot) di jalur satunya.
Harusnya gantian, mobil angkot terus mobil pribadi, begitu seterusnya. Tapi itu tidak terjadi, rombongan mereka terus," ujarnya kepada Kapolres.
Kata Hadi, sebenarnya dia sudah berusaha menahan emosi saat antreannya diserobot oleh rombongan sopir angkot.
Namun emosinya seketika memuncak ketika dimarahi oleh Dwi Yulianto, rekan korban karena dianggap menyerobot antrean.
"Mereka ambil antrean, OK saya diam. Terus ada sopir ekspedisi kasih saya jalan, silahkan bapak maju saja. Setelah saya masuk, malah dimarahi oleh sopir ini (Dwi). Oleh dia marah, makanya saya terpancing emosi," jelasnya.
Sempat dipisahkan warga, rupanya keributan antara Hadi dan rekannya serta sejumlah sopir angkot kembali berlanjut di Jalan Lintas Palembang–Betung KM 41, Desa Tanjung Agung, Banyuasin.
Di lokasi ini pula, Obi rekan sopir angkot bernama Dwi tewas ditembak Hadi.
Menurut Hadi, tindakan itu dilakukannya sebagai upaya membela diri.
"Karena posisi saya dikeroyok, terus datang lagi sopir angkot itu. Dia datang bawa obeng. Waktu liat obeng itu, saya langsung ambil senjata terus saya tembak," ungkapnya.
Dalam kasus ini, dua rekan Hadi juga terlibat keributan ditangkap polisi, ia bernama Indra Gunawan (36) dan Dwi Seftiadi Permana (23).
| Panik Lihat Obeng, Alasan Hadi Siswanto Tembak Mati Warga di Banyuasin Usai Duel Gegara Antrean BBM |
|
|---|
| Gegara Antre Solar, Koboi Jalanan Tembak 2 Warga Banyuasin, 1 Tewas, 1 Kritis, Senyum Saat Ditangkap |
|
|---|
| Bak Koboi Jalanan, Pria di Banyuasin Tembak Mati Warga Gegara Antre BBM, Masih Senyum Saat Ditangkap |
|
|---|
| Hadi Ngaku Tembak Mati Warga Banyuasin, Kesal Dihalangi Saat Mengatre BBM, Terancam Hukuman Mati |
|
|---|
| Pekerjaan Hadi, Tembak Mati Warga di Banyuasin Berawal Cekcok VS Sopir Angkot, Terancam Hukuman Mati |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sumsel/foto/bank/originals/Pengakuan-Hadi-Siswanto-32-soal-asal-usul-senjata-api-bi-35.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.