Siswa di Banyuasin Berharap MBG
SPPG Tempirai PALI Kejar Standar Higiene Mandiri, Layani 17 Sekolah -3
Di balik proses sertifikasi, dapur SPPG Tempirai melayani 17 sekolah dengan total penerima manfaat sebanyak 3.354 anak.
Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: Slamet Teguh
Ringkasan Berita:- SPPG Tempirai PALI kejar stanfar higiene mandiri- Sertifikat ini merupakan standar nasional yang menjamin kelayakan sarana pengolahan pangan aman dan sehat.
- Dapur SPPG Tempirai melayani 17 sekolah dengan total penerima manfaat sebanyak 3.354 anak.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALI - Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sumatera Selatan menunjukkan dua wajah berbeda: upaya pemerataan yang belum tuntas di Empat Lawang, dan perjuangan mandiri Sentra Pelayanan Program Gizi (SPPG) di PALI mengejar standar nasional.
SPPG Tempirai Kejar Standar Higiene Mandiri
Sementara itu, di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tempirai di Kecamatan Penukal Utara terus memacu langkah untuk memperoleh Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS). Sertifikat ini merupakan standar nasional yang menjamin kelayakan sarana pengolahan pangan aman dan sehat.
Ketua SPPG MBG Tempirai, Aleng, S.H., mengatakan proses pemenuhan seluruh syarat sedang berlangsung secara bertahap dan mandiri, termasuk pelatihan penjamah makanan, uji laboratorium air, dan uji sampel makanan.
"Kami sedang melengkapi seluruh persyaratan yang dibutuhkan. Saat ini masih dalam tahap verifikasi untuk SLHS,” ujarnya kepada Tribun Sumsel, Selasa (14/10/2025).
Aleng memastikan bahwa seluruh pembiayaan uji dilakukan secara mandiri oleh SPPG Tempirai tanpa bantuan eksternal, meskipun prosesnya dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan Kabupaten PALI dan diarahkan ke Balai Laboratorium Kesehatan Palembang.
Baca juga: 4 Kecamatan di Empat Lawang Masih Menanti Dapur SPPG -2
Baca juga: LIPSUS : "Kami Juga Ingin Makan Bergizi Gratis", Harapan Siswa di Pulau Terluar Banyuasin -1
Aktivitas Dapur Tiada Henti
Di balik proses sertifikasi, dapur SPPG Tempirai melayani 17 sekolah dengan total penerima manfaat sebanyak 3.354 anak.
Aktivitas pengolahan makanan berlangsung nyaris tanpa jeda, dimulai sejak persiapan bahan pukul 20.00 WIB malam, dilanjutkan memasak pukul 02.00 WIB dini hari. Pengemasan dan distribusi dibagi dua tahap (pagi dan siang) untuk memastikan makanan sampai tepat waktu.
Untuk menjamin gizi seimbang, setiap menu yang disajikan dirancang langsung oleh ahli gizi yang bertugas. Selain itu, keamanan pangan menjadi prioritas, dengan mewajibkan seluruh karyawan dan relawan menggunakan alat pelindung diri.
SPPG Tempirai berharap seluruh proses sertifikasi SLHS dapat rampung pada akhir Oktober 2025.
"Kami terus berbenah agar dalam pemenuhan MBG ini dapat berjalan sesuai prosedur serta meningkatkan pemenuhan kebutuhan gizi anak,” tutup Aleng.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam sluran whatsapp Tribunsumsel.com

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.