Kecelakaan di Banyuasin

WASPADA, Jalintim Palembang-Betung Ada 15 Titik Jalan Bergelombang dan Berlubang, Rawan Kecelakaan

Satlantas Polres Banyuasin menyebut ada 15 titik Jalintim Palembang-Betung yang kondisinya bergelombang dan berlubang.

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM/M.ARDIANSYAH
TITIK RAWAN KECELAKAAN -- Satlantas Polres Banyuasin memasang papan himbauan jalan bergelombang di Jalintim Palembang-Betung sebagai pemberitahuan kepada pengendara untuk selalu berhati-hati saat melintas. Foto diambil beberapa waktu lalu. 

TRIBUNSUMSEL. COM, BANYUASIN -- Satlantas Polres Banyuasin menyebut ada 15 titik Jalintim Palembang-Betung yang kondisinya bergelombang dan berlubang sehingga rawan terjadi kecelakaan. 

Jalintim Palembang–Betung adalah bagian dari Jalan Lintas Timur Sumatera (Jalintim) yang menghubungkan Kota Palembang dengan daerah Betung (Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan).

Kasatlantas Polres Banyuasin AKP Suwandi menuturkan, pihaknya sudah melakukan pengecekan terhadap Jalintim Palembang-Betung dan memastikan dalamnya gelombang yang ada di sejumlah titik.

Dari hasil pengecekan yang dilakukan Jalintim Palembang-Betung Banyuasin sangat membahayakan pengendara terkhusus roda dua karena bergelombang dan berlubang.

"Dari pengecekan, ada 15 titik di Jalintim Palembang-Betung yang mengalami bergelombang parah. Pastinya sangat membahayakan pengendara, terutama roda dua yang dapat membuat ban menjadi slip hingga motor yang dikendarai terjatuh," katanya, Kamis (11/9/2025).

Baca juga: Kecelakaan Maut di Banyuasin, 2 Pemotor Tewas Tertabrak Truk, Berawal Nyalip Lalu Tergelincir

Dari pengecekan yang dilakukan mulai dari KM 14 sampai Betung, gelombang yang ada di Jalintim Palembang-Betung memiliki kedalaman bervariasi, bahkan ada yang memiliki kedalamn hingga 15 cm.

Kerusakan Jalintim Palembang-Betung Banyuasin yang bergelombang sangat parah, salah satu penyebabnya karena banyaknya kendaraan ODOL yang melintas.

Dengan kendaraan ODOL melintas, gelombang yang terbentuk sama persis dengan alur dari roda kendaraan.

Sedangkan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumsel Hardi Siahaan beberapa waktu lalu menjelaskan, bila di tahun 2025 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumsel tidak bisa melebarkan lajur dan perbaikan Jalintim Palembang-Betung Banyuasin karena keterbatasan anggaran yang ada di saat ini.

"Saat ini, kami hanya bisa melakukan  penutupan lubang saja. Hanya itu yang bisa terus kami dilakukan , karena memang keterbatasan anggaran. Selain itu, melakukan pengerukan terhadap jalan yang bergelombang," katanya beberapa waktu lalu. 

Dia mengakui, bila Jalintim Palembang-Betung masuk dalam segmen paling parah kerusakannya.

Kerusakam yang terjadi, tidak hanya berlubang akan tetapi juga bergelombang. Karena, kekuatan jalan kelas 1 seperti Jalintim Palembang-Betung,  seharusnya hanya bisa dilalui kendaraan berat maksimal 10 ton per as.  

Namun, kenyataan di lapangan kendaraan yang melintas melebihi 150 persen dari standar muatan kendaraan saat melintas.

Sehingga, kerusakan di Jalintim Palembang-Betung tidak dapat dihindari dan akan terus terjadi. 
 
"Jalintim Palembang-Betung banyak tanjakan, sehingga saat kendaraan dengan tonase berat melintas dengan perlahan, banyak badan jalan membentuk alur dari kendaraan besar yang melintas. Dari pengecekan, ada badan jalan yang bergelombang seperti membentuk alur kendaraan," ungkapnya.

Karena keterbatasan anggaran yang ada saat ini, menurut Hardi pihaknya hanya akan melakukan pengupasan terhadap jalan yang membentuk alur. Sehingga, jalan tidak begitu terbentuk alur. 

"Kami hanya bisa akan melakukan pelebaran di  simpang Y sampai KM 20 tepatnya depan Arhanud. Di sisi kanan dan kiri lajur, akan dilakukan pelebaran dengan caraa dicor agar tidak terjadi kepadatan kendaraan," ujar dia. 

Kecelakaan Maut

Diberitakan sebelumnya, Rizki Pratama (18) dan Adi Saputra (20) tewas usai keduanya tertabrak truk saat berboncengan sepeda motor di Jalintim Palembang-Betung, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Rabu (10/9/2025) sekitar pukul  21.00 WIB.

Kondisi jalan bergelombang diduga jadi pemicu sepeda motor yang dikendarai kedua korban terjatuh.

Kasatlantas Polres Banyuasin AKP Suwandi menuturkan, kronologis kecelakaan yang mengakibatkan kedua pemotor tewas setelah sempat mendapatkan perawatan di RSUD Banyuasin, saat motor Kawasaki KLX tanpa nopol yang dikendarai Rizki Pratama berboncengan dengan Adi saputra, datang dari Jambi tujuan arah Palembang.

"Ketika di TKP, sepeda motor ini berupaya mendahului  truk colt BG 8225 LN yang dikemudikan Sugeng Aprianto. Saat berhasil mendahului, motor tersebut oleng diduga karena tergelincir di jalan yang bergelombang hingga membuat mereka terjatuh dari motor," kata Suwandi, Kamis (11/9/2025).

Karena posisi truk colt diesel nopol BG 8225 LN sudah dekat, membuat sopir truk tak dapat memghindari keduanya korban hingga menabrak kedua korban.

Meski sudah mendapat pertolongan, namun nyawa kedua korban tidak dapat diselamatkan lagi.

"Dari olah TKP yang kami lakukan, kecelakaan ini dikarnakan lalainya pengendara seoeda motor Kawasaki KLX tanpa nopol.  Saat mendahului kendaraan yang berada di depannya, pengendara tidak memperhatikan kondisi jalan yang bergelombang, sehingga motor oleng dan terjatuh dan ditabrak truk yang sebelumnya didahului tadi," kata Suwandi.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved