Kapten Sriwijaya FC Sebut Semua Pemain Terpukul Kalah dari Persiraja: Jadi Pelajaran Untuk Semua

TRIBUNSUMSEL.COM - Sriwijaya FC kembali alami kekalahan di pekan ketiga menghadapi Persiraja Banda Aceh dengan skor 3-2, di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring Palembang, pada Sabtu (27/9/2025) sore. 

Kekalahan atas Persiraja Banda Aceh menjadi pukulan telak bagi punggawa Laskar Wong Kito, pasalnya dibabak pertama Sriwijaya FC sempat unggul 2-1 dan mendominasi permainan. 

Petaka datang kekubu Sriwijaya FC dengan kartu merahnya Felix hingga punggawa Elang Andalas harus bermain dengan 10 pemain yang menjadi awal kebangkitan dari Persiraja Banda Aceh untuk membalik keadaan menjadi 3-2.

Terlihat para pemain sempat menangis di ruang ganti hingga tertunduk lesu saat masuk kebus. 

Pemain dan  juga kapten dari Sriwijaya FC Ganjar Mukti mengungkapkan jika para pemain terpukul atas kekalahan kedua dikandang sebab Elang Andalas sudah unggul, namun kekurangan pemain menjadi kurangnya dominasi dari klub Laskar Wong Kito untuk kembali mengembangkan permainan. 

"Kita lihat hasilnya terpukul sakit pastinya, luar biasa sakit kita sudah unggul tapi kita terbalas menjadi 3-2 ini menjadi pelajaran untuk kita semua," ujar Ganjar Mukti saat sesi press conference, di media Center Gelora Sriwijaya, Jakabaring sport City, pada Sabtu (27/9/2025). 

Sebagai seorang pemain dan juga kapten tim Sriwijaya FC tentu tugas berat dipundak Ganjar yang menenangkan para rekannya yang menangis sedih dilapangan dan juga ruang ganti. 

Ganjar juga terlihat matanya berkaca dan seakan masih tidak percaya dengan hasil yang telah didapatkan oleh rekan dan tim Sriwijaya FC. 

Namun, ia memastikan rekan rekannya akan cepat bangkit dan menatap pertandingan selanjutnya untuk bisa meraih poin kembali. 

"Saya sebagai pemain akan mengevaluasi diri saya sendiri dan pelatih pun akan mengevaluasi kita saat sesi latihan," tutupnya. 

Ia berharap dukungan akan selalu terus mengalir untuk Elang Andalas baik dilaga home dan away yang akan dijalani oleh klub kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan ini.