Berita Selebriti

Selebgram Mr Terima Kasih Ngaku Diculik dan Disiksa Saat di Bali, Dipaksa Transfer 1 Juta Dollar AS

Diduga diculik dan disiksa saat berada di Bali seorang selebgram asal Rusia bernama Sergei Domogatskii atau dikenal dengan

Instagram/@mr.terimakasih
NGAKU DICULIK - Selebgram asal Rusia, Sergei Domogatskii atau dikenal dengan akun Instagram @mr.terimakasih diduga diculik dan disiksa saat berada di Bali. 

Ringkasan Berita:
  • Selebgram asal Rusia Sergei Domogatskii alias Mr terimakasih mengaku diculik dan disiksa saat berada di Bali.
  • Selain itu ia juga mengaku dipaksa memberikan uang senilai 1 juta Dollar AS
  • Pendalaman laporan tengah dilakukan pihak kepolisian  

 

TRIBUNSUMSEL.COM - Diduga diculik dan disiksa saat berada di Bali seorang selebgram asal Rusia bernama Sergei Domogatskii atau dikenal dengan akun Instagram @mr.terimakasih.

Gegara kontennya banyak memberikan bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu, Sergei memiliki 7 juta lebih pengikut di Instagram.

Karena mengaku lahir dari keluarga miskin, ia melakukan hal tersebut.

Sergei datang ke Bali beberapa tahun lalu dan setiap akhir unggahannya, ia selalu mengucapkan kalimat "terima kasih".

Kini, di unggahan terbarunya, Sergei mengaku telah diculik dan disiksa oleh sekelompok orang.

Ia mengaku, saat itu ia tengah mengendarai motor di Bali, lalu tiba-tiba ada mobil yang menghalangi jalannya.

Dari dalam mobil tersebut, keluar dua orang mengenakan masker wajah lalu menyeretnya ke dalam mobil.

"Mereka menyeret saya ke dalam mobil, memasang karung di kepala saya, mengikat, dan memukuli saya,"

"Saya tidak berpikir bahwa mereka adalah polisi sungguhan, karena seragam polisi yang mereka pakai adalah model lama," ujar Sergei melalui akun @mr.terimakasih.

Ia lantas dibawa ke sebuah tempat dengan kepala tertutup.

Sergei menceritakan bahwa ia dianiaya dengan dicekik, dipukuli, hingga disiksa menggunakan stun gun.

Stun gun adalah alat kejut listrik yang dirancang untuk melumpuhkan seseorang sementara.

Alat tersebut biasanya digunakan untuk pertahanan diri.

"Di sana saya dipukuli dan disiksa dengan stun gun. Mereka juga memasang kantong di kepala saya dan mencekik saya. Ini berlangsung selama 3 jam," lanjut Sergei.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved