Berita Selebriti
Alasan Denny Sumargo Batal Tayangkan Podcast Sahara yang Berseteru dengan Yai Mim Soal Lahan Parkir
Denny Sumargo putuskan tidak menayangkan podcastnya dengan pihak Nurul Sahara, istri pemilik rental mobil di Malang yang berseteru dengan Yai Mim
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL,COM -- Presenter Denny Sumargo memutuskan untuk tidak menayangkan podcastnya dengan nara sumber pihak Nurul Sahara, istri pemilik rental mobil di Malang yang berseteru dengan tetangganya, Imam Muslimin atau Kiai Imim (Yai Mim)
Podcast tersebut sejatinya akan membahas konflik antara Sahara, pemilik mobil rental, dengan Yai Mim terkait sengketa lahan parkir di kawasan kediaman mereka.
Podcast antara Denny Sumargo dan Sahara dijadwalkan tayang pada Rabu, 1 Oktober 2025, pukul 19.00 WIB.
Baca juga: Momen Sahara Telepon Yai Mim di Podcast Denny Sumargo, Saya Mohon Maaf Atas Omongan yang Kasar

Namun, Denny akhirnya memutuskan untuk membatalkan penayangan setelah mendapat reaksi keras dari netizen.
Banyak yang menilai Denny Sumargo mencari cuan dan memberikan panggung untuk Sahara yang sempat membuat gaduh ribut dengan dosen nonaktif Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang itu.
"Saya harus netral, kemudian dari pihak Sahara minta dikasih kesempatan hak jawab, ya sebagai media saya serba salah juga, kalau saya gak kasih hak jawab saya gak fair, kalau saya kasih nanti narasi-narasi yang sudah berkembang di beberapa sosmed itu udah nyerangnya ke gue dan anak istri, kalau gue sendiri sih gue ladeni buzer-buzer," ungkap Denny Sumargo saat siaran langsung, dilansir dari youtube Selebritinesia, Kamis, (2/10/2025).
Niat baik Denny Sumargo untuk membantu memecahkan konflik orang pun kini kian dituding miring, mencari aji mumpung.
"Saya sampai kaget dan sering tanya Tuhan 'ini podcast mau dibawa ke mana ya Tuhan? mau dipake cari keuntungan atau cuma untuk bantu orang, kadang niat baik aja gak cukup, ya gue sabarin gue tahan," curhat Denny Sumargo.
Denny Sumargo mengungkap bahwa dirinya sempat membuka voting di akun Instagram pribadinya untuk meminta pendapat publik: apakah podcast tersebut sebaiknya ditayangkan atau tidak.
Hasil voting menunjukkan bahwa mayoritas pengikutnya menolak agar podcast itu dirilis.
Setelah mendapat voting kritikan dari warganet, Densu akhirnya memutuskan batal untuk menayangkan podcast bersama Sahara.
“Jadi sesuai vote, saya biasanya tayang podcast jam 7 malam, dan harusnya hari ini jam 7 malam tayang podcast dari Sahara, dan sesuai dengan janji saya, karna lewat jam 6 vote banyak yang nggak mau tayang maka hari ini saya tidak tayangkan sesuai dengan janji saya,” kata Densu melalui postingan Instagramnya @sumargodenny.
Baca juga: Siap "Perang" dengan Sahara, Yai Mim Minta Wali Kota Malang jadi Penonton, Sudah Siapkan "Panglima"
Sebelumnya, podcast tersebut telah dikabarkan akan menyertakan cuplikan percakapan permohonan maaf dari Sahara kepada Yai Mim.
Namun, kabar pembatalan muncul usai Denny mendapat banyak kritik dari warganet.
Beberapa dari mereka menilai bahwa podcast tersebut bisa memperkeruh konflik atau dianggap tidak fair dalam penyajian narasumber.
Lewat unggahannya, Denny menyatakan bahwa keputusan pembatalan itu adalah bagian dari komitmennya untuk menghormati pilihan publik dan menjaga integritas konten.
Cuplikan Permintaan Maaf Sahara
Momen menarik terjadi di podcast Denny Sumargo setelah menyampaikan permintaan maaf kepada Yai Mim.
Permintaan maaf tersebut disampaikan Nurul melalui sambungan telepon bersama sang suami.
Hal tersebut terlihat dari cuplikan Instagram Story yang menampilkan preview podcast Denny Sumargo bersama keluarga Sahara yang belum ditayangkan, pada Rabu, (1/9/2025).
Dalam video yang terlihat masih dalam proses editing di layar komputer Denny Sumargo, terlihat awal mula percakapan tersebut.
Denny terlebih dahulu berbicara dengan Yai Mim melalui telepon, dan terdengar suara Yai Mim menjawab.
Dialog pun terjadi antara Nurul Sahara dan Yai Mim.
"Assalamualaikum," ucap Nurul Sahara memulai pembicaraan.
Sahara meminta maaf atas perkataannya yang kasar hingga menimbulkan kegaduhan.
"Waalaikumsalam, piye Mba Sahara, sehat?" jawab Yai Mim menyambut.
"Saya mohon maaf atas omongan saya yang kasar, perkataan saya yang kurang baik kepada panjenengan," tutur Nurul Sahara dengan suara terdengar penuh penyesalan.
Sayangnya, video tersebut terhenti di situ.
Denny Sumargo pun meminta warganet untuk memvoting apakah podcastnya bersama pihak Sahara itu layak untuk ditayangkan.
Tak sedikit yang berkomentar dan berpendapat agar tidak perlu ditayangkan sebagai bentuk tidak memberi panggung kepada Sahara.
"Ga usah tayang bang... Ada tetangga Sahara di tempat tinggal sebelumnya yang speak up kalo Sahara dak suaminya di daerah sebelumnya yang masih deket situ juga ( Rt 8 Joyogrand ) memang bermasalah sama tetangga... Sering berisik ampe tengah malem bahkan ampe dini hari dan warga situ akhirmya berembug dan Sahara disuruh pindah dan pindahkan ke sebelah Yai Mim itu... Eh bermasalah juga disitu...," kata netizen.
"NO… GA PERLU TAYANG BANG… ga usah dikasih panggung mbak2 gurun ini.. sumpah ga respect bgt sama mbak2 itu," timpal yang lain,
Yai Mim Siap Perang Lawan Sahara
Konflik antara Mantan dosen UIN Malang, Yai Mim dengan Nurul Sahara semakin memanas.
Yai Mim menegaskan tak akan membuka pintu damai untuk Nurul Sahara, tetangganya usai ribut diduga persoalan lahan.
Yai Mim mengungkapkan dirinya tidak pernah menuntut agar tetangganya itu meminta maaf.
Sebaliknya, ia menuturkan bahwa secara pribadi tidak pernah menganggap Sahara bersalah.
"Secara pribadi saya dan istri, Rosida, tidak ada masalah. Bagi saya, Ibu Sahara bukanlah kesalahan, tapi sebuah kebenaran. Maka saya tidak menuntut Ibu Suhara untuk minta maaf, karena bagi saya ia tidak salah,” kata Yai Mim, seperti dikutip dari Instagram resminya pada Rabu (1/10/2025).
Meski begitu, ia menilai tindakan yang dilakukan Sahara menimbulkan keresahan hingga berdampak pada kalangan keluarganya maupun masyarakat luas setelah viral di media sosial.
“Dampaknya terasa bagi anak dan istri lama saya, mantan istri, menantu, santri, bahkan masyarakat luas sampai Papua. Mereka resah,” terangnya.
Dalam pernyataannya, Yai Mim menegaskan bahwa dirinya berpegang pada prinsip perang ala Majapahit yang tidak mengenal kata mundur maupun mediasi.
Baca juga: Tak Menuntut Maaf, Yai Mim Tegas Tolak Berdamai dengan Sahara, Siap Perang usai Keluarga Terseret
Pasukan Majapahit selalu menyerang habis-habisan tanpa mengenal gencatan senjata.
Bahkan, Yai Mim telah menunjuk "Panglima Perangnya" bernama Agustian Anggi Siagian untuk menghadapi kasus hukum yang menimpanya.
Menurut Yai Mim, terdapat kaedah dalam ilmu perang yang diadopsi dari tradisi Majapahit, yakni “berlalang menyambar mangsa.” Artinya, ketika perang sudah dimulai, serangan harus dilakukan habis-habisan hingga lawan benar-benar kalah.
"Nah, kalau sudah perang, tentara Majapahit terus habis-habis sampai mati," katanya.
“Kalau sudah generang perang ditabuh, tidak boleh mundur apalagi gencatan senjata. Tidak ada istilah mediasi,” tegas Yai Mim.
Yai Mim bahkan tak mau Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, untuk tidak ikut campur dalam konflik mereka.
Ia meminta Wali Kota Malang untuk jadi penonton "perang" antar mereka.
"Kalau sudah saling menabuh genderang perang maka jangan ada yang mundur alias tidak ada mediasi lagi Pak Wali, jadi biarkan kami perang. Pak Wali harus melihat sebagai penonton saja. sebagai penonton yang baik, nanti yang menang kita apresiasi yang kalah semoga jd pelajaran kenapa anda kalah," ujarnya.
Pemicu perang yang memanas itu, kata Yai Mim, laporan Sahara ke pihak berwajib.
Yai Mim menyebut laporan yang dilayangkan oleh Suhara merupakan tanda bahwa pihak lawan sudah menabuh genderang perang.
Sebagai balasan, dirinya pun menunjuk Agustian Anggi Syakian beserta rekan-rekan sebagai kuasa hukumnya untuk menghadapi proses tersebut.
“Kalau sudah saling menabuh genderang perang, maka jangan ada yang mundur. Biarkan kami perang. Pak Wali cukup jadi penonton. Yang menang kita apresiasi, yang kalah biar jadi pelajaran,” kata Yai Mim.
Karena itu, Yai Mim menegaskan konflik ini akan terus dibiarkan berjalan melalui jalur hukum tanpa upaya damai.
“Untuk itu, kita ikuti saja proses hukumnya. Terima kasih,” tandasnya.
Awal Mula Perseteruan
Awal mula perseteruannya dengan tetangganya sekaligus pemilik rental mobil, Sahara, Mantan dosen UIN Malang, Imam Muslimin atau Yai Mim.
Setelah Sahara melontarkan berbagai tuduhan terhadap Yai Mim, mulai dari pelecehan seksual sampai perusakan mobil rental, kasus ini bikin heboh media sosial.
Yai Mim dinonaktifkan dari jabatannya sebagai dosen di UIN Malang, akibat tudingan tersebut.
Bahkan pada 22 September 2025, ia bersama keluarganya diusir dari rumahnya sendiri oleh warga.
Bukan soal sengketa tanah, perseteruan bermula karena Sahara memakirkan mobil rentalnya tepat di depan pagar rumah Yai Mim, di Kota Malang, Jawa Timur.
"Awal mula perseteruan tentang parkir liar, bukan sengketa tanah,"
"Sengketa tanah hanyalah faktor ikutan," tulis Yai Mim, pada Selasa (30/9/2025).
Yai Mim lalu mengunggah video memperlihatkan mobil rental milik Sahara parkir di depan rumahnya.
Padahal terlihat di sekitarnya masih banyak lahan yang kosong.
Menurut Yai Mim karena hal tersebut dirinya menjadi kesulitan untuk masuk dan keluar dari rumahnya sendiri.
"Jadi ini parkir persis di depan pintu saya, padahal di belakangnya kosong," ucap Yai Min dalam video.
"Seperti ini awal mula, kami mau keluar gak bisa, minta tolong dikeluarkan enggak mau," imbuhnya.
Yai Mim lalu memasang tulisan di pagarnya 'Mohon Tidak Parkir di Depan Pintu".
Akan tetapi Sahara mengabaikan peringatan tersebut.
Baca juga: Sosok Mohammad Shofwan, Suami Sahara yang Berseteru Dengan Yai Mim Eks Dosen UIN Malang, Pengusaha
Hal senada kembali diungkapkan Yai Min dan istrinya, Rosida Vignezvari saat menjadi narasumber di channel YouTube Denny Sumargo.
"Awalnya kita pulang dari Jakarta tanggal 7 Agustus malam hari. Ketika sampai rumah, ada mobil parkir depan pintu. Padahal sudah ada tulisan 'Mohon tidak parkir depan pintu'," tutur Rosida, pada Senin (29/9/2025).
"Sampai jam 11 malam, saya beranikan telepon karyawannya (driver), tapi gak diangkat. Voice note juga gak diangkat," ungkapnya.
Rosida pun menyampaikan alasan dirinya bersikeras agar kendaraan itu dipindahkan dari depan rumahnya.
Sebab, subuh esoknya, Yai Mim memiliki jadwal pengajian.
"Kenapa saya bersikeras sampai begini. Telepon dan minta untuk dipindah, karena besok pagi Yai Mim ada jadwal pengajian. Mobil kita takutnya gak bisa keluar," terangnya.
Lantaran belum juga menerima respons, Rosida bersama Yai Mim akhirnya memutuskan masuk ke dalam rumah untuk beristirahat.
Hingga pada akhirnya sekitar pukul 03.00 WIB pagi, saat hendak berangkat, Rosida kembali menelepon Sahara.
Lalu, Sahara memintanya untuk membangunkan para driver.
Yai Mim pun berusaha membangunkan driver yang tertidur di pos jaga yang berada di halaman rumah Sahara.
Pos itu disebut menjadi basecamp karyawan atau driver Sahara.
Namun, upaya tersebut gagal hingga Rosida kembali menelepon Sahara.
"Mbak anak anak tidak bisa dibangunin, (lalu dijawab) iya sudah tolong dipindahkan," kata Rosida menirukan obrolannya bersama Sahara.
Akhirnya, Yai Mim mengambil kunci dan memindahkan mobil rental di depan rumahnya.
"Saya sering nongkrong di situ sama anak-anak. Dan beberapa membantu saat ada penyewa mengembalikan mobil rental. Karena tahu lokasi kunci, saya kemudian berusaha memindahkan mobil," tambah Yai Mim.
Lantaran kondisi jalan tidak rata, Yai Mim sempat terlalu keras menginjak gas, hingga menimbulkan suara keras pada kendaraan.
Sontak, karyawan atau driver di pos terbangun, tak lama disusul oleh Sahara yang disebut Yai Mim tampak keluar dari balik pintu rumahnya.
"Waktu itu saya tidak tahu, terlalu keras injak gas. Hingga suara mobil keras, begitu ada suara mobil, mereka bangun. Mbak Sahara keluar rumah," tuturnya.
Waktu itu, Yai Mim menyebut tidak ada persoalan.
Situasi pun baik-baik, karena baik dirinya maupun Sahara saling meminta maaf karena masalah suara mobil itu.
"Saya bilang minta maaf, karena saya harus ngaji. Mbak Sahara juga minta maaf, tidak ada masalah waktu itu," terang Imam Muslimin.
Terus Berlanjut
Persoalan tidak berhenti di situ.
Sahara terus memakirkan mobil rentalnya di depan rumah Yai Mim.
Yai Mim lalu berusaha mencarikan lokasi parkir dengan membersihkan sebidang tanah yang berada depan rumahnya.
"Saya datangi sekretaris RT tanya soal pemilik tanah, dikatakan sudah hilang kontak. Kemudian saya izin untuk membersihkan, diperbolehkan," kata Imam Muslimin.
Setelah ada kesepakatan itu, Yai Mim hanya berpesan agar kendaraan rental tidak lagi diparkir depan pintu rumahnya.
"Namun ternyata, yang saya khawatirkan tetap terjadi. Masih saja ada mobil diparkir depan rumah," ujarnya.
Suasana Makin Keruh
Konflik makin memuncak saat Rosida sedang naik haji pada 2025.
Suatu ketika, anak Sahara dan suaminya Sofian bermain ke rumah Yai Mim.
Sahara pun menyusul masuk ke rumah Yai Mim.
Ia sekaligus memberi makanan untuk tetangganya itu.
Namun, setelah berada di dalam, ia mengunci pintu Yai Mim dari dalam.
Yai Mim sempat memprotes aksi itu, namun Sahara beralasan agar anaknya tak keluar.
Ketika Yai Mim naik ke lantai tiga untuk mencuci baju dengan hanya memakai celana pendek, Sahara tiba-tiba berteriak menuduh Yai Mim cabul.
"Ibu Sahara melihat laki-laki berpakaian mengumbar aurat itu sama dengan melakukan pencabulan," ujar Yai Mim.
Tak hanya itu, Sahara juga merekam video dan menyebarkan tuduhan tersebut.
Dalam video itu, ia berkata kepada mahasiswa yang sedang berkunjung ke rumah Yai Mim, kalau dosen mereka berbuat cabul.
“Ini dosen kalian yang cabul itu, dia cabulin saya.”
Namun, Yai Mim membantah keras.
"Dengarin ya, kapan saya nyabulin kamu?" tanyanya kepada Sahara.
Tudingan Sahara terhadap Yai Mim itu menyebabkan hujatan datang ke mantan Dosen UIN Malang tersebut.
Sahara tak berhenti mengunggah video-video yang menjatuhkan Yai Mim.
Saling Lapor
Sahara melaporkan Yai Mim dan istrinya, Rosida ke Polresta Malang Kota.
Pihak Sahara, melalui kuasa hukumnya, Mohammad Zaki, tercatat lebih dulu mengajukan laporan pada Kamis (18/9/2025) lalu.
Imam Muslimin dilaporkan atas tuduhan pencemaran nama baik dan fitnah, yang diatur dalam Pasal 310 dan 311 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Selain itu, Imam juga dilaporkan atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Ia juga menambahkan, bahwa pihaknya mempertimbangkan adanya laporan susulan terkait dugaan pelecehan.
"Kami melaporkan ini untuk mencari kejelasan dan keadilan. Klien kami merasa dirugikan secara finansial pada bisnis rental mobilnya akibat fitnah yang beredar," ujar Zaki pada Rabu (1/10/2025).
Sehari berselang, pada Jumat (19/9/2025) lali, giliran pihak Imam Muslimin yang mengambil langkah hukum.
Didampingi kuasa hukumnya, Austian Siagian, Imam Muslimin melaporkan akun TikTok @sahara_vibesssss dengan serangkaian pasal berlapis.
Laporan tersebut mencakup pelanggaran UU ITE, pencemaran nama baik (Pasal 310 KUHP), pengancaman yang menimbulkan rasa takut (Pasal 335 KUHP), ancaman pembunuhan (Pasal 336 KUHP), hingga memasuki properti tanpa izin (Pasal 167 KUHP).
"Langkah hukum ini terpaksa kami ambil karena dampak viral dari unggahan tersebut luar biasa merugikan klien kami. Pekerjaannya terganggu, bahkan beberapa proyek terpaksa dibatalkan," kata Austian.
Sementara itu, Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (Kanit PPA) Satreskrim Polresta Malang Kota, AKP Khusnul, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima kedua laporan tersebut.
Pihaknya menyatakan bahwa berkas laporan dari kedua belah pihak sedang dalam proses penanganan internal.
"Benar, laporan dari kedua pihak telah kami terima. Saat ini sedang diproses untuk lebih lanjut," pungkas Khusnul.
(*)
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Reaksi Deddy Corbuzier Diterpa Isu Rumah Tangga Retak, Sambut Mesra Kepulangan Sabrina Chairunnisa |
![]() |
---|
Rumah Tangga Diterpa Isu Keretakan, Deddy Corbuzier dan Sabrina Jawab Lewat Momen Mesra Ini |
![]() |
---|
Vonis 9 Tahun untuk Vadel Badjideh di Kasus Asusila, Sang Ibu Langsung Drop di Ruang Sidang |
![]() |
---|
Curhat Jonathan Frizzy Pilu Kangen Anak, Sebut Kasus Vape Jadi Cobaan Terberat Dialami |
![]() |
---|
Klarifikasi Melaney Ricardo Setelah Ramai Dihujat Gegara Bikin Konten Saat Bantu Fahmi Bo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.